Rifki Andrian : Berbicara Hoax Tanpa Bukti di Hadapan Publik Itu Bisa di Pidana

harianfikiransumut.com : Bener Meriah - Terkait pemberitaan di media online lokal hari ini (15 Juni 2020), yang berjudul "Aksi Abuya BM di Tunggangi Politisi". Pemberitaan tersebut di sampaikan oleh Sekjen himpunan pemuda Bener Meriah di Banda Aceh Wapuandi.

Bahkan, terlebih Wapuandi mengatakan ini terlihat dari peserta aksi yang umumnya adalah politisi bahkan mereka adalah mantan mantan team sukses saat pemilu dulu. Jadi jelas sekali kepentingan keinginan mereka di tunggangi, kata Rifki menirukan pernyataan Wapuandi.

Rifki adrian Sekjen Himbem-SU melalui persreleasenya menyampaikan, "bahwa himpunannya juga ikut dalam aksi tersebut yang tergabung dalam Aliansi Abuya-BM. Bahkan kehadiran aliansi tersebut di ruangan DPR itu bukan semata mata hanya untuk klarifikasi statmennya Bupati. Tetapi juga kinerja pemerintahan daerah bener meriah yang memiliki 10 tuntutan aksi pada saat itu," ujar Rifki Andrian.

Mirisnya lagi, padahal beliau seorang Sekjen sama seperti saya, tetapi pemikirannya seolah-olah tidak menggambarkan seseorang terpendidik. Padahal beliau seorang mahasiwa yang memiliki intelektual cerdas dan gagasan bagus, tegas Rifki.

Sayangnya, statmen beliau seolah-olah menuduh tanpa adanya bukti, dalam hukum pidana pasal 311 ayat 1 KUHP bahwa tuduhan belau hanya berdasarkan analisis dan tidak berdasar,

Kami dari Himbem-SU hanya mengingatkan bahwa aksi ini riel dari masyarakat dan beberapa LSM serta organisasi mahasiwa, dan jika beliau mengatakan pemerintahan Bener Meriah baik-baik saja.

"Kami siap untuk buka forum diskusi bersama beliau untuk membahas apakah bener meriah baik-baik saja, agar tidak ada yang salah paham dan multi tafsir dalam arah berfikir, sebut Rifki panggilan akrab Sekjen Himbem-SU itu."

Seharusnya perlu berfikir jernih sebagai seorang mahasiwa yang memiliki fungsi control dalam kehidupan sosial. Hari ini pemerintah bener meriah perlu berbenah agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan kehadiran aliansi Abuya-BM adalah bentuk kepedulian terhadap bener meriah sebab negara kita adalah negara demokrasi dan perlu untuk menyuarakan suara ketidakadilan, ungkapnya.

"Harapan kita semua tidak ingin bener meriah hancur, kita ingin yang terbaik untuk bener meriah, kami berharap semoga statmen itu riel dari ucapan Sekjen himpunan saudara kami hpbm banda Aceh dan dapat di pertanggung jawabkan beliau agar kita sebagai mahasiwa tidak di bodoh bodohi apa lagi jadi bemper pemerintah, demikian terang Rifki. (Rel/DS)
Komentar

Berita Terkini