harianfikiransumut.com - Stabat : Langkat adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Utara dengan ibukotanya yang berada di Stabat. Kabupaten Langkat terdiri dari 23 kecamatan dengan luas 6.272 km² dan secara administratif bersebelahan dengan Kawasan Pelestarian Alam Taman Nasional Gunung Leuser seluas 213.985 Ha.
Kondisi alam Kabupaten Langkat memang sudah tidak diragukan lagi. Terbukti dengan adanya Kawasan Hutan Lindung yang berada di Kabupaten Langkat ini. Selain itu, Kabupaten Langkat juga memiliki kekayaan pariwisata yang melimpah. Mulai dari air terjun, sungai, goa alam dan tracking rimba.
Namun ada salah satu kampung wisata yang unik di langkat, Kampung yang dapat dikatakan sangat religius itu berada di Desa Mekar Jaya, Dusun Jadi Mulia, Kampung Kolam, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.
Bagaimana tidak,Selain dapat menikmati pemandangan yang indah dan jernihnya air sungai Sei Bingei, wisatawan yang datang ke sini juga dapat melihat langsung sejumlah santri dan warga yang sedang membaca dan menghafal Al-Quran ditepi sepanjang aliran sungai.
Biasanya, tempat wisata yang mengandalkan lokasi pemandian alam bebas kerap kali dihiasi dengan pondok pondok untuk para wistawan bersantai dan menikmati alam, bahkan pengelola tempat ada juga yang menyediakan hiburan keyboard untuk menarik wisatawan Namun, berbeda dengan tempat wisata pemandian alam yang satu ini. Ditempat wisata ini, kita tidak akan menemukan pondok dan hiburan keyboard seperti biasanya.
Dari pantauan harianfikiransumut.com,Kampung Penghafal Al-Qur'an, pengunjung akan disuguhkan oleh pemandangan sejumlah anak anak yang sedang membaca Al-Qura.namun, aktiftas mengaji dan menghafal Al-Quran ini tidak dilakukan di pesantren atau madrasah, melainkan dilakukan di tepi sepanjang aliran Sungai Bingei.
Bagi wisatawan yang datang kemari dan ingin melihat bagaimana aktifitas anak-anak kampung ini mengaji, tak perlu harus membayar mahal, di sini lokasi wisata tersebut terbuka untuk umum dan gratis.
Pengunjung hanya cukup memberikan infaq seikhlasnya untuk biaya perawatan Masjid Baitul Amal, yang biasa digunakan santri untuk sholat.
Pencetus Kampung Penghafal Al-Quran, Rido mengatakan, belajar membaca dan Diceritakannya, berdirinya Kampung Penghafal Al-Quran ini berawal saat dirinya berkunjung ke lokasi tersebut. Setelah melihat lokasi, dirinya bersama teman relawan lainnya meminta izin kepada camat setempat untuk memberikan izin mengelola tempat tersebut dan diberikan izin oleh camat setempat.
"Kita minta izin sama camat, begitu dapat izin, langsung kita buka Kampung Penghafal Al-Quran tersebut," ungkapnya.
Sementara itu Salah satu pengunjung asal kota Binjai Zahariah Nasution mengatakan sangat terkesan sekali saat datang kekampung Tahfiz tersebut,selain tempatnya yang begitu indah,pelayananannya pun sangat ramah.
"Tempat ini sungguh indah,auranya pun bagus,disini kita mandi bersama keluarga sambil mendengarkan lantunan musik Islami,tempat ini layak disebut surga yang tersembunyi"ujarnya.(Belly)