Desa yang di kelilingi oleh jalur sungai tamiang tersebut nyaris terisolir di karenakan kabel seling sarana transportasi air berupa getek terputus dihantam derasnya arus air sungai dan akibat tingginya intensitas hujan sehingga banjir melanda kabupaten Aceh Tamiang beberapa waktu lalu.
Kondisi itu, dibenarkan oleh Datok Penghulu (Kepala Desa -red) Kampung Baling Karang, Joni Sardi, " benar pak, Desa Baling Karang nyaris terisolir akibat putusnya seling sarana transportasi air berupa getek".
Disini, masyarakat Desa Baling Karang hanya mengandalkan getek sebagai alat transportasi untuk menyebrangi sungai, jika geteknya rusak, kami terpaksa harus menggunakan perahu sampan untuk keluar dan masuk ke kampung, kata, Joni Sardi ketika dihubungi media melalui telepon selulernya, Selasa, (15/11/2022)
Selain itu, tambah tok Joni, hampir sepekan desa ini terisolir akibat seling sarana transportasi (getek) tersebut terputus diterjang banjir beberapa waktu lalu, namun telah kita perbaiki secara swadaya, namun saat ini belum bisa difungsikan, karena kondisi air sungai masih meluap.
Joni Sardi menjelaskan, getek tersebut merupakan alat transportasi bagi warga untuk menyeberangi Sungai dalam beraktivitas dengan bentangan kurang lebih 100 meter.
"Sejak seling Getek itu putus, warga terpaksa menggunakan perahu sampan (boat) untuk menyebrang, keluar dan masuk desa," sebutnya..
Menurutnya, getek tersebut telah ada sejak 2013 lalu, namun saat ini kondisinya juga sudah banyak yang bocor dan keropos akibat termakan waktu, .
Joni Sardi berharap, kiranya pemerintah baik tingkat provinsi Aceh maupun Kabupaten Aceh Tamiang dapat membangun jembatan gantung untuk sarana penyeberangan, agar masyarakatnya lebih mudah untuk beraktifitas ," ujarnya mengakhiri.(pakar).
