Diketahui, Jalan Kecamatan Secanggang tersebut merupakan akses bagi masyarakat untuk beraktivitas, bagi para siswa-siswi dan masyarakat yang hendak menuju ke pusat kota.
Oleh karena itu, khususnya masyarakat Kecamatan Secanggang sangat berharap kepada Plt.Bupati Langkat H.Syah Afandin, DPRD Langkat Dapil-1 dan Dinas PUPR Kabupaten Langkat agar kiranya dapat segera menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap jalan yang dimaksud.
Selain itu, mereka juga meminta agar melakukan penumbangan sejumlah pohon kayu mahoni yang berada di bagian kanan dan kiri bahu badan jalan.
Membangun dan memperbaiki jalan yang rusak dan diminta agar dinas perhubungan Kabupaten Langkat untuk menindaklanjuti Truk/Kontiner yang mengangkut barang yang tonasenya melebihi dari kapasitas jalan yang ada.
Sementara itu, banyaknya truk yang mengangkut barang dan bertonase besar hingga mencapai 30 ton yang melintas merupakan salah satu penyebabnya atas kerusakan jalan tersebut.
Dalam hal itu, muncul asumsi warga, diduga pihak terkait ada main mata atau terima setoran dari truk yang mengangkut barang bertonase melebihi kapasitas standar jalan, kata salah seorang warga, Sabtu, (29/10/2022) di salah satu kedai kopi yang ada di seputaran jalan tersebut.
,
Jalan ini sudah cukup lama mengalami kerusakan, kami selaku pengguna jalan sangat merasa resah dan khawatir akan terjadinya potensi kecelakaan dalam berlalulintas, baik kerusakan jalan maupun jatuhnya dahan pohon mahoni ditengah jalan sehingga dapat menimpa pengguna jalan lainnya.
Sebelumnya, kata warga, pernah terjadi dahan atau cabang kayu mahoni jatuh dan menimpa warga (pengguna jalan), yang sempat mengalami koma dan dirawat di rumah sakit.
Oleh karena itu, kami mewakili masyarakat Kecamatan Secanggang meminta kepada Plt.Bupati Langkat dan dinas terkait untuk segera menindaklanjutinya.
Namun demikian, jika pemerintah tidak menyikapinya, dalam waktu dekat, masyarakat bersepakat akan turun ke jalan melakukan aksi tanam segala jenis pohon di atas badan jalan yang rusak akibat dinaungi oleh rimbunnya pohon mahoni tersebut, ujar sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya. (Yanto).
