Disperindagkop Dairi Buka Kegiatan Pelatihan Pendampingan Pengembangan Dan Diversifikasi Tenun Di Silahisabungan

harianfikiransumut.com | Dairi - Kegiatan Pelatihan Pendampingan Pengembangan Dan Diversifikasi Tenun yang kegiatan ini terlaksana atas Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik tahun 2022 yang rencananya akan berlangsung selama tiga (3) hari yang dimulai sejak hari ini Rabu 10 Agustus hingga Jumat 12 Agustus 2022 di Kecamatan SilahiSabungan.

Para peserta akan didampingi melakukan pertenunan selama 4 Bulan ke depan, bersama pendamping yang telah bersertifikasi Ibu Shinta Sagala untuk ulos tohonan dan Rosmaulina Rumasondi pendamping Tenun Pewarna Alam.

Kegiatan ini dilaksanakan di hotel Debang Resort serta dihadiri oleh Kadis Disperindagkop UMKM Dairi Iwan Taruna Berutu, Ketua Dekranasda Dairi Ny Romy Mariani Eddy Berutu, Merdi Sihombing sebagai Desainer Kondang dari Jakarta, Heri Manurung dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Camat Silahi Sabungan Lambok Napitu, Kepala Desa Silalahi 1 Ardonius Sidebang, Kepala Desa Silalahi 2 Belman Silalahi, Kepala Desa Silalahi 3 Rincon Situngkir, Kepala Desa Paropo Induk Hehe Raya Sihaloho serta ibu-ibu peserta pelatihan pendampingan pengembangan dan diversifikasi Tenun yang itu para ibu-ibu penenun yang ada di Kecamatan SilahiSabungan.

" Saya bangga dalam kegiatan ini yang telah dihadiri wajah baru, dimana pesertanya usia 23 tahun sampai 40 tahunan, sehingga apa yang kita targetkan berhasil, ada generasi muda yang mau terlibat untuk meneruskan dan mengembangkan budaya/ulos SilahiSabungan," ungkap Romy.

Iwan Taruna menyampaikan, apa yang di pesankan oleh Bapak Bupati Dairi mengatakan dalam kata sambutanya bahwa dalam hal ini saya menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus melakukan terobosan-terobosan untuk memperkenalkan ulos SilahiSabungan ke mancanegara.

 " Seperti di kebupaten Dairi ada ulos yang berbeda dari daerah lain, yaitu ulos SilahiSabungan," kata Iwan.

Tambahnya, Iwan menyampaiakn dengan adanya regenerasi petenun muda dan perajin ulos sekarang, ini menunjukkan adanya respon positif dari generasi muda, sehingga tenunan ulos kita dapat lestari.

" Dimna ada yang melanjutkan apa yang telah ditinggalkan oleh orang tua dan para leluhur kita yang merupakan warisan leluhur yang belum tentu ada di Daerah Lain," tutup Iwan. (Mrs)
Komentar

Berita Terkini