Kompos Jenis Solid Di TBM Afdling 3 Unit Balimbingan Terkesan Dibiarkan Menumpuk


harianfikiransumut.com
| Simalungun - Bahan organik jenis solid dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisik tanah seperti struktur dan porositas tanah. 

Limbah pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas lahan pertanian seperti abu janjang kosong tandan kosong sawit (TKS), solid dan lain-lain. 

Solid merupakan limbah padat dari hasil samping proses pengolahan tandan buah segar (TBS) di pabrik kelapa sawit menjadi minyak mentah.


Kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Solid mentah memiliki bentuk dan konsistensi seperti ampas tahu, berwarna kecokelatan, berbau asam-asam manis, dan masih mengandung minyak CPO sekitar 1,5%.

Decanter solid merupakan limbah padat pabrik kelapa sawit. Solid berasal dari mesocarp atau serabut berondolan sawit yang telah mengalami pengolahan di PKS. 

Solid merupakan produk akhir berupa padatan dari proses pengolahan TBS di PKS yang memakai sistem decanter. 

Decanter digunakan untuk memisahkan fase cair (minyak dan air) dari fase padat sampai partikel-partikel terakhir. 

Decanter dapat mengeluarkan 90% semua padatan dari lumpur sawit dan 20% padatan terlarut dari minyak sawit. Aplikasinya dapat meningkatkan kandungan fisik, kimia, biologi, tanah dan menurunkan kebutuhan pupuk anorganik. 

Maka dari itu perusahaan PTPN IV unit balimbingan membuat program pengadaan kompos solid untuk di pergunakan di areal Tanaman Sawit belum Menghasilkan (TBM) agar pertumbuhan kelapa sawit bisa lebih subur. 

Namun sangat di sayangkan, pantauan media fiksum di areal TBM Afdling 3 (Senin, 30 Mei 2022), terlihat tumpukan kompos solid tersebut tidak di kerjakan sebagaimana mestinya,dan jelas tumpukan kompos solid tersebut sudah lama menumpuk begitu saja di areal TBM afdl 3 balimbingan.

Tim media meminta konfirmasi ke asisten SDM melalui pesan singkat WhatsApp, beliau beralasan tidak mengetahui pihak siapa yang harus mengerjakan nya, begitu juga dengan salah satu karyawan afdl 3 unit balimbingan menyatakan jika pekerjaan itu di kerjakan oleh karyawan, namun disebabkan karena kekurangan tenaga karyawan maka pengerjaan pengeceran pupuk solid tersebut tidak di kerjakan.

Hingga berita ini dikirim  ke meja redaksi, pihak wartawan belum mendapatkan jawaban dari pihak perusahaan perihal  tumpukan limbah solid di areal TBM tersebut.(RS).

Komentar

Berita Terkini