Camat Sunggal Eko Sapriadi S Sos, bersama Danramil 01/Sgl Kapten Inf Slamat Hidayat, Kades Sei Semayang Edi Zulfikar dan Kadus XV Edi Kuswanto, langsung mengadakan rapat untuk membahas masalah dugaan penganiayaan yang dilakukan LS, seorang ibu sambung, warga Desa Sei Semayang, terhadap putrinya, MAUL, yang masih berusia delapan tahun.
Rapat tersebut diadakan di Aula Kantor Desa Sei Semayang dan rumah ayah kandung korban, SA, Rabu siang (12/1/2022).
Dari rapat itu, disepakati setelah selesai visum, membuat laporan didampingi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kecamatan Sunggal. "Untuk sementara, korban diasuh atau dirawat tetangga mereka, yaitu Bapak Mayor Mardianto yang tugas di Kodam I/BB. Pendampingan penanganan kesehatan merujuk ke Puskesmas Sei Semayang. Selain itu, akan melaporkan kasus itu ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPA) Kabupaten Deli Serdang untuk pendampingan psikologi dan bantuan hukum," terang Camat Sunggal.
Kasus dugaan penganiayaan ini berawal dari kecurigaan kepala sekolah dan guru korban di Yayasan Baiti Jannati, yang melihat wajah korban lebam di kedua matanya. Atas kecurigaan itu, pihak sekolah menahan siswinya itu agar tidak pulang ke rumah. Di sekolah, para guru perlahan menanyakan kepada korban penyebab wajahnya lebam-lebam.
Warga dan tokoh masyarakat setempat yang mengetahui peristiwa itu segera mengadakan pertemuan dengan korban dan ibu tiri korban. Awalnya ibu tiri korban tidak mengakui perbuatannya.
Personel Bhabinkamtibmas, R Banjarnahor yang ada di lokasi, segera menghubungi petugas Polsek Sunggal. Baik korban dan ibu tirinya, beserta kepala dusun (kadus) dan warga setempat lantas dibawa ke Polsek Sunggal untuk proses pemeriksaan lebih lanjut, Selasa malam (11/1/2022).
Selanjutnya, ibu tiri korban ditahan dan dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan.(Rom)
