Masyarakat Jawa Dolok Memperingati Is'ra Mi' raj Nabi Muhammad SAW

harianfikiransumut.com | Simalungun -Di tengah wabah covid,masyarakat jawa dolok telah usai memperingati Isra'Mi'raj dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang di anjurkan pemerintah, di masjid AL' Taqwa huta  jawa dolok tangga batu, Hatonduhan minggu 21 maret 2021.



Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Isra` secara bahasa berasal dari kata ‘saro’ bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra` adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina).


Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman Allah dalam surat An Najm ayat 1-18.


Makna dan Hikmah Isra’ Mi’raj adalah:


A. Allah menyayangi hambanya. Isra Miraj terjadi pada tahun kesedihan saat Rasulullah dilanda banyak cobaan dan ditinggal oleh orang terdekatnya. Isra Miraj merupakan bentuk penghiburan Allah kepada Nabi Muhammad.


B. Keimanan meningkat setelah cobaan

Cobaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad sebelum Isra Miraj merupakan ujian untuk meningkatkan keimanan. Sama seperti wabah virus corona, sebaiknya dimaknai sebagai cobaan untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah.


C. Memperbaiki kualitas salat

Dalam perjalanan Isra Miraj, Nabi Muhammad menerima perintah salat berkali-kali dari semula 50 kali sehari menjadi lima waktu sehari. Perintah salat ini merupakan bentuk hubungan langsung antara Allah dan Rasulullah.


D. Terjadi di malam hari

Peristiwa perjalanan Isra Miraj terjadi di malam hari. Menurut Wahyul, ada sejumlah alasan yang membuat Allah memilih perjalanan di malam hari saat semua orang terlelap.


E. Mempercayai kekuasaan Allah

Wahyul menjelaskan, Isra Miraj mengajarkan bahwa Allah Maha Kuasa. Perjalanan yang seolah tak masuk akal dapat terjadi dengan kekuasaan Allah.


Pada umumnya masyarakat jawa dolok selalu antusias dan kompak dalam pemperingati hari hari besar keagamaan umat islam , apa lagi di tambah penduduk huta jawa dolok di huni 100 % umat muslim. 


(R. Sirait)

Komentar

Berita Terkini