Jembatan Penghubung Tiga Dusun di Desa Halaban Besitang Langkat, Ambruk

 

Jembatan Penghubung Tiga Dusun di Desa Halaban Besitang Langkat, Ambruk

harianfikiransumut.com | Langkat - Sejak Dua Bulan lalu Jembatan berukuran sepanjang 10X3.5 meter dibangun pada 2010 menggunakan Dana PNPM. berlokasi di Dusun lll Desa Halaban Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mengalami rusak Berat,  sebahagian sisi ujun jembatan bersama pondasinya Ambruk kedalam sungai.

Jembatan sebagai akses utama bagi masyarakat di tiga pemukiman diantaranya Dusun 19 Paluh Sebatang. Dusun 16 Kampung Baru dan Dusun 2 Paluh Pasir.

Dengan rusaknya inprastruktur tersebut, menjadi kendala bagi  masyarakat untuk mengangkut komoditi hasil pertanian yang akan dipasarkan ke luar Daerah, seperti Tandan Buah Segar( TBS) kelapa sawit, Karet juga hasil pertanian lainnya.

Ketua Bumdes Desa Halaban Ngadimin kepada harianfikiransumut.com mengatakan bahwa kerusakan jembatan ini bukan pada pondasi yang dibangun dari anggaran Dana PNPM, akan tetapi kerusakannya terjadi pada pondasi yang lama, paparnya.

Anehnya kata Ngadimin, Pondasi itu bukan tumbang, tapi turun hingga masuk ke dalam tanah akibatnya bahagian Sisi ujung jembatan ikut ambruk.

Oleh karena itu, agar dapat dilalui truk mengangkut hasil komoditi pertanian sebahagian badan jembatan terpaksa dipasang batang pohon kelapa.

Itupun hanya dapat dilalui truk jenis Col Deisel dengan bobot angkutan dibawah 3 ton, untuk Anggaran DD 2021 telah diajukan kembali untuk pembangunan  jembatan di salah satu Dusun.

Namun, jembatan yang telah ambruk tersebut, tidak mungkin diperbaiki dan  digunakan lagi untuk mengangkut material bangunan menuju lokasi Proyek,  dikhawatirkan nantinya bisa terhambat.

Sedangkan anggaran yang telah diajukan untuk pembangunan jembatan yang telah terencana itu, anggaran hanya berkisar sebesar Rp 160.000.000 juta, sebutnya.

Jika ada kesepakatan musyawarah, maka anggaran pembangunan jembatan tersebut bisa dialihkan untuk pembangunan Jembatan yang ambruk, tapi biaya dari anggaran itu sudah dapat dipastikan tidak akan cukup. karna untuk pembangunan jembatan ini

biaya yang digunakan ditaksir mencapai Rp 300 juta, kata Ngadimin.

Karna bangunan yang bersipat Emergensi, disarankan anggar pembangunan jambatannya diajukan ke Dinas PUPR  Kabupaten langkat. "itu kewenangan Kades, ungkapnya.

Kepala Desa Halaban, Tamaruddin. S.Ag saat dikonfirmasi harianfikiransumut.com, Jumat (15/1/21) melalui telepone selularnya, namun tidak diangkat, hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Desa Halaban, belum dapat dimintai keterangannya.


Penulis : (Ramlan.az)

Komentar

Berita Terkini