Kurangnya sosialisasi pemerintahan Desa terhadap masyarakat membuat dilema di tengah tengah pemerintahan desa itu sendiri, pasalnya data bantuan sosial tunai (BST) belum tepat sasaran penerimanya, tidak hanya masyarakat mampu saja yang menerima bantuan, bahkan tidak sedikit dari keluarga yang bekerja di instansi desa tercantum namanya sebagai penerima bansos covid termasuk Kepala Dusun juga ikut tercantum sebagai penerima.
Hal itu menuai kontra di masyarakat, antara lain Desa Silau Tua Kecamatan Setia Janji,Kepala Dusun 1 Samsul mengumpulkan warga yang menerima bantuan sebesar 600.000 ribu perbulan selama tiga bulan dari bantuan sosial tunai (BST) yang terdampak covid 19 dan rata rata per orang di kenakan potongan 100.000 dari sebelas penerima di Dusun satu tersebut yang di kutif melalui iwan yang juga salah satu penerima bantuan.
Kronologoisnya saat di konfirmasi fikiransumut.com Kepala Dusun Satu Samsul, mengatakan membenarkan kejadian tersebut pada malam hari sebelum pembagian bantuan mereka berkumpul berembuk dan rela menyisikan seratus ribu dari potongan dana yang akan di keluarkan besok dengan inisiatif kadus untuk di bagikan kepada orang tua maupun jompo di lingkunganya yang kurang mampu,dari inisiatif kadus ternyata ada beberapa penerima bantuan yang tidak cocok dengan tindakan tersebut bahkan sampai ada masyarakat dusunya yang membawa masalah ini dan menginformasikan ke polsek prapat janji melihat situasi yang tidak nyaman akhirnya uang potongan tersebut kita kembalikan pada jam Empat sore setelah pagi di bagikan, terang samsul.
Sementara itu Kepala Desa Sei Silau tua Suharman saat ditemui mengatakan akan mengundang masarakat yang di kenakan potongan dan mengklaripikasinya serta akan menjelaskan hal tersebut pada esok hari,beliau juga berpesan kepada masyarakat bakal ada bantuan susulan tambahan dan masyarakat rata menerima asalkan sabar karna masih banyak bantuan yang belum di turunkan lagi ke desa, tandasnya.(suhardi)
