Ironisnya,puluhan warga miskin terdampak COVID-19 hanya bisa menyaksikan warga lainnya menerima bantuan,sementara mereka sendiri namanya tidak tertera di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.
"Kepada siapa kami mengadu, para janda-janda dan keluarga miskin yang menyaksikan jiran mereka menerima bantuan," kata Jarni.
Yang seharusnya mendapatkan bantuan para janda-janda ini, yang suaminya sudah tidak ada lagi, kehidupannya memang miskin hanya berharap bantuan.
"Yang menerima bantuan kami tahu kehidupan mereka, kami yang lebih susah, kok tak dapat, baik berupa bantuan apapun, PKH, BLT, COVID-19, dan bantuan lainnya kami juga tidak pernah terima " ujarnya.
Sementara salah seorang ibu Kasni juga menyampaikan hal yang sama, "kami tidak ada menerima bantuan, semacam ada pilih kasih, namun kami kok ngak terdata" katanya.
"Kami berharap Bupati Langkat dapat memasukkan nama kami ke data penerima bantuan COVID-19, sebab data usulan penerima juga bisa berubah-ubah," harapnya.
Puluhan warga itu hanya berharap mereka bisa menikmati bantuan COVID-19 ini, sebagaimana keluarga lainnya juga bisa menikmati,padahal hidupnya lebih lumayan dari kami, kata mereka berbarengan.(red)
