Bantuan paket sembako tersebut diserahkan oleh pihak perusahaan secara simbolis kepada Ust. Riswanto dan beberapa warga Rantau lainnya di Komplek PT. Pertamina EP Rantau.
Hal tersebut dilakukan sejak diberlakukannya Social Distancing atau menjaga jarak sosial sebagai bentuk usaha non farmasi untuk mengontrol penyebaran infeksi wabah COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia.
Secara tidak langsung akibat dampak penyebaran virus covid-19 juga telah menghambat pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat, ”jelas FM melalui jaringan WhatsAppnya pada Sabtu (04/04/2020).
Dikatakannya, bahwa Kabupaten Aceh Tamiang terjadi penurunan yang cukup signifikan pada aktivitas masyarakat biasa, bahkan termasuk untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Seharusnya, hal tersebut sudah menjadi perhatian sejumlah pihak, karena dampak paling banyak yang dirasakan oleh para buruh harian, tuturnya.
Oleh karena itu, Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas bersama dengan Pertamina EP Rantau memberikan bantuan 1000 Paket sembako bagi masyarakat miskin dan kurang mampu di wilayah operasi atau Ring 1 Perusahaan,” sebut Field Manager PT. Pertamina EP Rantau Totok Parafianto.
“Mewakili SKK Migas dan PT. Pertamina EP Rantau, kami turut prihatin dengan kondisi tersebut, ditambah lagi bagi masyarakat yang berpenghasian rendah yang merasa kesulitan dalam mencari nafkah.
“Sebelumnya, Pertamina EP Rantau juga sudah menyerahkan bantuan masker kebeberapa instansi terkait serta bantuan sembako di beberapa desa yang berada dilingkungan perusahaan PT. Pertamina EP Rantau, kata Totok.
Kesempatan yang sama Haryanto Syafri, Pjs, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyampaikan,” SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Pertamina EP Rantau selalu berupaya agar keberadaan industri hulu migas dapat bermanfaat bagi semua kalangan, baik Pemerintah Daerah maupun masyarakat terutama disekitar daerah operasi,”tegasnya.
“SKK Migas Perwakilan Sumbagut selalu mendorong KKKS bersama-sama dengan Pemerintah Daerah untuk dapat membantu masyarakat lokal yang membutuhkan bantuan, terutama terkait adanya pandemic COVID-19.
Tentunya, Kami juga berharap, atas atas musibah ini kiranya tidak menggangu operasional hulu migas yang merupakan sumber keuangan di APBN dan APBD, pungkas Haryanto, (pakar).
