Enam Kelompok Tani Trauma Tanam Benih Jagung Pemberian Pemerintah

harianfikiransumut.com - Kampung Selatan : Pemerintah Kementerian Pertanian (Kementan) Memberikan bantuan benih jagung hibrida varietas umum 2 dan 3. Namun sebagian petani justru enggan menanam benih jagung itu dan menumpuknya di gudang.

Petani menilai benih jagung dari pemerintah itu justru membutuhkan pupuk lebih banyak dan tidak cocok dengan lahan tanam yang ada.Dan Penjualan jenis Benih jagung di sini rendah Pada masa tanam 2019 lalu Akhirnya petani yang telanjur menanam menjadi jera untuk kembali menanamnya.

Pada bulan april 2020 ini,Pemerintah memberikan kembali Benih Jagung Nusantara 2 sebagian petani memilih menumpuk benih jagung itu di gudang. Ketua Kelompok Tani Makmur Tani, Bina Jaya, Serumpun Maju dan budi Makmur II.III.IV.VI. desa Sukabaru, kecamatan  Penengahan.

Supardi Ketua kelompok Tani Budi Makmur III, justru menyatakan banyak bibit jagung dari pemerintah tahun 2019 yang tidak tertanam. Sebab bibit itu tidak sesuai dengan kebutuhan petani.

“Saya terus terang saja ya mas, saya gak mau nutup-nutupin, banyak bibit yang tidak ditanam,Maunya pemerintah itu memberikan bibit ya yang sesuai kebutuhan petani bukan asal bibit saja,” ujar supadi pada media (24/04/2020), baru-baru ini.

Menurutnya, akibat pemberian benih yang tidak sesuai kebutuhan petani banyak bibit yang sia-sia.”Itu saya protes dulu, katanya bantuan bibit dari provinsi. Sia-sia itu uang rakyat. ” cetusnya.

Supardi berharap pemerintah memberikan bibit yang bagus meskipun tidak semua petani mendapat bantuan,”Ya sekalian kalau mau memberi bibit ya yang bagus sekalian. Kalau belum semua mendapatkan, ya digilir aja gak papa,

Bibit yang disalurkan itu membutuhkan pupuk lebih banyak sehingga memerlukan biaya tinggi dan mempengaruhi hasil yang diperoleh petani. Selain itu bibit yang disalurkan juga tidak sesuai dengan kondisi lahan dan harga jualnya. Sehingga minat petani menurun.
(suradi.Dede lamsel)
Komentar

Berita Terkini