Desa Ujung Batu III,Melalui Kelompok Tani dan Usaha Dagang,Ciptakan Temuan Baru dari (BBO)

harianfikiransumut.com - Palas : Untuk kesekian kalinya usaha dagang(UD) dan kelompok tani KARYA MAJU desa Ujung batu III kecamatan Huta raja tinggi kabupaten Padang lawas di ketuai oleh Suratno menciptakan temuan alat pertanian. Rabu (18/09/2019) .

Temuan baru alat pertanian yang di ciptakan diantaranya Adalah Mesin pencaca rumput pakan ternak tahun 2017, Parutan keripik dan parutan kelapa tahun 2018, Mesin pembuat kompos awal 2019 dan kini kompor berbahan bakar (BBM) oli bekas.

Hal itu di sampaikan oleh kepala desa Ujung batu III, Mardi di dampingi oleh salah satu kaur Desa, Wahyu muhammad mustofa pada saat berada di desa tersebut.

Dalam kesempatan tersebut secara bersamaan tim program inovasi desa kecamatan Huta raja tinggi kabupaten padang lawas yang di ketuai oleh Salamat hasibuan melakukan kunjungan kerja ke desa tersebut. dalam rangka melihat temuan masyarakat untuk di jadikan sebagai bahan kajian dan dokumentasi mereka.

Menurut keterangan kepala desa Ujung batu III, Mardi," bahwa beberepa waktu lalu kompor bahan bakar oli bekas ini telah ikut serta dalam kegiatan bursa inovasi desa Tehnologi tepat guna (TTG) di Kota pinang kabupaten labuhan batu selatan tanggal 5 sampai 8 september 2019 yang lalu".

Ditambahkan Mardi Kepala Desa Ujung batu III," bahwa yang sekarang ini adalah merupakan generasi yang ke II karena yang pertama telah di ambil oleh kasi bumdes kabupaten Padang lawas usai pelaksanaan Tehnologi tepat guna," ujarnya.

"Mujianto masyarakat setempat mengaku dan mengatakan,"sebagai orang yang sudah pernah mencoba temuan ini,dalam pemakaian sangat menguntungkan".

menurut saya selaku pemakai,"selain segi ekonomi dapat mengirit biaya untuk usahanya sebagai pengusaha air minum masakan murni".

Mujianto juga mengatakan," kompor ini juga sangat ramah lingkungan karena tidak menimbulkan asap sehingga sangat menguntungkan bagi kesehatan kita sebagai pemakai katanya.

Di tambahkan Mujianto," bahwa perimbangan biaya antara kompor ini dengan memakai kayu dalam hal usahanya sebagai usaha air minum masakan jauh lebih cepat dengan memakai kompor ini karena dalam jangka 20 menit dapat memasak air dalam dandang sebanyak 20 leter,Jika pakai kayu harus memakan waktu 1/2 sampai 1 jam".

"Untuk 50 liter air dapat di masak 30 menit jika memakai kayu saya memakan waktu mencapai 2 jam.Untuk masalah biaya sangat terasa benar bedanya dalam 4 sampai 5 liter oli bekas dapat memasak 200 liter air dangan waktu 2 jam dengan biaya Rp 15.000 jika pakai kayu dapat mancapai biaya Rp 50.000," ungkap nya.

Ditempat yang sama kepala desa Ujung batu III Mardi mengungkapkan,"Dalam hal pambiayaan pambuatan kompar ini sangat murah kisaran Rp.750.000 sampai Rp.1000.000,"ujar nya di ahir kunjungan tersebut.

Semoga di hari hari yang akan datang UD/Kelompok tani Karya maju dapat menciptakan  kembali temuan demi mensejahterakan masyarakat Ujung batu III hususnya, masyarakat Indonesia pada umumnya. (Abdus salam siregar)
Komentar

Berita Terkini