Sebanyak 679 Ekor Bayi Tuntong Laut Dilepas Liarkan Ke Habitatnya.

harianfikiransumut.com - Aceh Tamiang : Bentuk komitmen kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field, unit bisnis PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Kementrian lingkungan hidup lepas Liarkan 769 tukik tuntong laut bertempat di Ujung Tamiang, Pusung Kapal Kecamatan Seruway Aceh Tamiang, Kamis (11/07/2019).

Kepala Dinas Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang Safuan, SP dalam sambutannya menyampaikan kegiatan pelestarian Tuntong ini  dilakukan pada setiap tahunnya dan mengalami peningkatan, untuk tahun 2017 pelestarian Tuntong sebanyak 320 ekor, di tahun 2018 sebanyak 418 ekor dan di tahun 2019 ini sebanyak 769 ekor, jelasnya.
Safuan SP menyebutkan dari 769 ekor bayi Tuntong tersebut, 420 ekor bayi Tuntong berasal dari Dinas Pangan,Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang.

Beliau berharap tahun berikutnya, daerah ini dapat menjadi kawasan wisata Tuntong laut, dan ini semua dengan adanya dukungan Bupati Aceh Tamiang serta masyarakat dalam melaksanakan pelestarian Tuntong laut.

Chalid Said Salim Operation dan Production Director mengatakan, "Kegiatan pelestarian satwa langka (tuntong laut) ini dapat menambah nilai positif lainnya bagi T wisatawan, dengan metode penangkaran dan penyelamatan serta melepas Liarkan kembali ke habitatnya, pelestarian satwa langka ini memiliki prioritas sangat tinggi dalam status satwa langka, dan juga sudah diatur dalam Qanun nomor 3 Tahun 2016,"jelasnya.
drh. Indra Exploitasia, direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati menyampaikan ucapan terimakasih nya kepada pemerintah daerah kabupaten aceh tamiang serta direktur operasi PT.Pertamina Rantau yang telah mengundang saya untuk melepas tuntong laut satu endemik aceh yang dimiliki oleh indonesia khususnya masyarakat aceh tamiang.

Terima kasih pula kepada tokoh masyarakat adat aceh tamiang yang telah melestarikan untung laut tentunya berkat dukungan pertamina sehingga pelestarian satwa liar suatu keberhasilan dan kebanggaan dalam melestarikan satwa endemik.

Beliau juga menambahkan lebih kurang ada 300 ekor lebih jenis species kura-kura di dunia sementara di indonesia memiliki 29 species, dan 8 diantaranya species dilindungi oleh pemerintah termasuk tuntong laut.
Tuntung laut merupakan salah satu dari 8 jenis yang paling banyak di minati sehingga zamannya menjadi suatu kondisi yang menyebabkan menjadi kritis di alamnya.

Ditambahkannya beliau juga akan berusaha menyampaikan kepada pihak kementerian bahwa kabupaten aceh tamiang adalah salah satu kabupaten yang berprestasi mampu melestarikan satwa ini, dan pelestarian satwa ini tidak akan berhasil tanpa ada dukungan masyarakat setempat, terangnya.

Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH.M.Kn menyampaikan perlunya pelestarian buntung laut ini dikarenakan keberadaannya sudah menurun sehingga habitat untung laut terancam kepunahan oleh karena itu perlu kita harus lestarikan kembali terhadap untung laut sehingga kita bisa mewariskan kepada anak-anak dan cucu kita nantinya.

Bupati juga mengucapkan terima kasih nya kepada PT. Pertamina, BKSDA yang telah berperan aktif dalam melakukan pelestarian untung laut sejak 2013 yang lalu bupati juga mengharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk terus berusaha dalam pelestarian untung laut sehingga dapat berkembang biak di masa yang akan datang.

Selain itu, bupati juga mendukung sepenuhnya kerjasama dinas kelautan perikanan dan pangan kabupaten aceh tamiang bekerjasama dengan dinas pariwisata kabupaten aceh tamiang untuk melestarikan puntung laut, kepada pihak pertamina, kementerian lingkungan hidu, BKSDA dan yayasan satu cita untuk dapat meningkatkan kerjasama ini dalam melestarikan Tuntung laut sehingga benar-benar bisa mewujudkan industri wisata di kabupaten aceh tamiang, pungkasnya.

Selanjutnya secara simbolis
dilakukan pelepasan Bayi Tuntong sebanyak 769 ekor secara bersama sama oleh drh. Indra Exploitasia, direktur konservasi keanekaragaman hayati dan penanaman pohon Cemara  di areal habitat Tuntong hutan mangrove.

Pelestarian Tukik Tuntong tersebut dihadiri oleh Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH,M.Kn, Chalid,, operation & production director dan jajarannya, drh. Indra Exploitasia, direktur konservasi keanekaragaman hayati, Ditjen KSDAE, Kementrian LHK dan jajarannya, Sapto Aji Prabowo kepala BKSDA dan jajarannya, Dandim 0117/Atam Letnan Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra, S. sos, M.I.Pol, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Zulhir Destrian SIK, MH, Kasubbag Humas Polres Aceh Tamiang IPDA Didik Surya, Kapolsek Seruway Ipda Muhammad Rizal Risnul Watan Fiel Manager PT. Pertamina EP. Rantau Hari Widodo, Assisten Manager Legal & Relation Fandi Prabudi, para kepala SKPK,K Humas Setdakab Aceh Tamiang Aguslina Devita,S.STP, Panglima Laut, Datok Penghulu(red-Kades) serta tokoh masyarakat, (pakar).
Komentar

Berita Terkini