Saluran Air Tumpat,Gang Yang Baru Dipaving Blok Dibongkar

Teks Foto: Romi/Fiksum :Tampak bak kontrol yang dipenuhi lumpur/tanah sehingga saluran air tidak jalan sebagaimana mestinya, Senin (10/9).

Tanjungmorawa - www.harianfikiransumut.com : Akibat saluran pembuangan air limbah tumpat, dan dipenuhi dengan sampah, akhirnya badan jalan atau gang yang baru selesai Dipaving blok dibongkar kembali.


Pantauan sejumlah wartawan, Senin (10/9) sekira pukul 14.00 Wib, dilokasi proyek perbaikan jalan/gang di Jalan Tirta Deli, Gang Mawar, Dusun II, Desa Tanjungmorawa A, Kabupaten Deliserdang, semua kontrol saluran pembuangan air limbah itu dibongkar.

Dibongkarnya kembali kontrol pembuangan air limbah itu, air limbah tidak mengalir ke parit karena tumpat melainkan masuk ke dalam rumah warga sekitar.


Demikian dikatakan tokoh masyarakat  Kecamatan Tanjungmorawa M.Syafi'i Tanjung kepada wartawan dilokasi pembangunan paving blok, Dusun II Gang Mawar Desa Tanjungmorawa A dengan sumber dana dari DDS senilai Rp 112.856.400,- volumenya 260 X 2,5 M sesuai tertera di plang proyek.

Menurut M Syafi'i Tanjung, sebelum pengerjaan paving blok itu dimulai, dirinya bersama warga telah memberikan masukan kepada Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Mando yang juga sebagai Kaur Pembangunan Desa Tanjungmorawa A, sebelum dipaving blok, agar dikorek dulu saluran pembuangan air limbah.

"Awalnya sudah kita kasih tau, dikorek dulu paritnya agar air jalan, tiba tiba langsung ditimpa paving blok, air tumpat lah. Kalo, parit tidak dikorek, air limbah masuk ke dalam rumah warga, sampai banjir pun," kata M Syafi'i Tanjung.

Ditambahkan, warga sekitar sudah mengumpulkan tanda tangan, untuk melaporkan proyek yang bersumber dari anggaran dana desa (ADD/APBN) itu ke Kejaksaan Negeri Lubukpakam.

Akibat pengerjaan pembangunan paving blok itu yang amburadul, warga bersama Camat Tanjungmorawa, Edi Yusuf telah turun ke lapangan untuk meninjau langsung pengerjaan proyek.

Sebelumnya camat telah menyarankan kepada TPK nya supaya terlebih dahulu memperbaiki saluran pembuangan air limbah dan selanjutnya dilakukan pemasangan paving blok, kata M Syafi'i Tanjung menirukan camat.

Hal senada diungkapkan Halijah Siregar (51) yang rumahnya terkena dampak tumpatnya parit dan langsung badan gang ditutupi paving blok. Setiap hujan turun lebat, air limbah masuk ke dalam rumah. Sebelum Gang Mawar ini di paving blok, tidak pernah banjir, katanya.
Demikian juga dengan Muklis, yang rumahnya ikut kebanjiran dengan air limbah parit.
Semua rumah yang ada di sepanjang Gang Mawar ini, kebanjiran jika hujan turun, karena airnya tumpat tidak mengalir.

Sedangkan Plt Kepala Desa Tanjungmorawa A, Kecamatan Tanjungmorawa, Arapen Ginting mengatakan, jika proyek pengerjaan pengorekan saluran pembuangan air limbah  itu tidak diperbaiki, maka berkas pengajuan proyek tidak ditandatangani, maka semuanya harus diperbaiki.

Terpisah, Direktur Eksekutif DPP GRIB (Gerakan Indonesia Bersih) Romi Makmur Rangkuti terkait masalah tersebut berkomentar, "setiap anggaran desa baik yang bersumber dari APBD/APBN harus dikelola transparan, agar masyarakat lebih mengetahui alokasi dana Desa yang dikerjakan oleh Pemerintah Desa."

"Jika ditemukan adanya penyalahgunaan anggaran dan tidak tepat sasaran, patut diduga adanya pengerjaan yang tidak melibatkan masyarakat hingga membuat keresahan di masyarakat. Oleh karenanya setiap pembangunan di Desa terlebih dahulu bermusyawarah lah dengan kesepakatan bersama," papar Romi. (Romi)


Teks Foto: Romi/Fiksum

Tampak bak kontrol yang dipenuhi lumpur/tanah sehingga saluran air tidak jalan sebagaimana mestinya, Senin (10/9).
Komentar

Berita Terkini