Karyawan PT. Mopoli Raya Kembali Lakukan Aksi Mogok Kerja


harianfikiransumut.com - Langkat : Karyawan PT.Mopoli Raya Kembali lakukan aksi mogok kerja terkait keterlambatannya pihak Perusahaan membayar gaji bagi Karyawannya hingga mencapai dua(2) bulan, terhitung Januari dan Februari 2019, (28/02).

Untuk mendapatkan keterangan terjadinya aksi mogok kerja, Media harianfikiransumut.com melakukan konfirmasi kepada Salah satu  Karyawan PT. Mopoli Raya yang melakukan aksi mogoknya ditempat  berlangsungnya aksi damai di Afdiling I Serang Jaya Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Salah Satu Karyawan PT.Mopoli Raya mewakili rekan rekannya yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, hampir dua bulan ini dirinya berserta sejumlah karyawan lainnya belum menerima upah/gaji dari perusahaan tempat ianya berkerja.

Aksi mogok ini dilakukan oleh karyawan(Pemanen Buah Sawit) untuk mendapatkan perhatian dan kejelasan dari perusahaan tentang upah kerja yang harus mereka terima disetiap bulannya, namun kali ini hampir dua bulan gaji mereka tak kunjung diterimanya, sebelumnya mereka menerima gaji dari perusahaan setiap tanggal 10 di awal bulan.

Dijelaskannya, saat ini kami merasa kesulitan atas keterlambatannya pembayaran gaji oleh perusahaan, selain untuk memenuhi biaya kebutuhan keluarga dirumah, anak sekolah serta biaya operasional untuk berangkat kerja juga mereka sudah tidak ada, lain halnya untuk biaya belanja dirumah, mereka juga sudah tidak lagi diberikan Cash Bon oleh pemilik tempat mereka berbelanja sehari hari.

Oleh karena itu, kami berharap kepada management perusahaan agar dapat memberikan solusi atas keterlambatan gaji/upah para karyawan, sehingga keluhan kami dapat teratasi, katanya.

Menanggapi hal tersebut, media ini pun melakukan konfirmasi kepada Erwin Lubis selaku Mandor I pada Afd. I Prapen sekaligus Ketua PUK SPP - SPSI Prapen DC di Kantor Afdiling Prapen I unit I Prapen mengatakan aksi mogok kerja yang dilakukan karyawan ini merupakan bentuk kekecewaan para Karyawan akibat terlambatnya pembayaran gaji oleh pihak perusahaan, dan mereka melakukan ini dalam upaya untuk menggugah pikiran para pemimpin dalam hal untuk bernegosiasi menentukan gajinya.

Aksi mogok kerja ini dilakukan secara spontanitas tanpa dikomandoi, oleh karena itu kami(Kata Erwin) selaku Pengurus Serikat Pekerja tetap akan melakukan mediasi sesuai dengan tugas dan fungsi SPSI untuk melakukan komunikasi kepada pihak perusahaan agar dapat berdiskusi bersama pihak pekerja, terangnya.
Keterlambatan pembayaran gaji para karyawan baru di bulan ini, sementara tutup buku perusahaan berada di akhir bulan, sebelumnya, tutup buku perusahaan per tanggal 25 menjelang akhir bulan, dan para karyawan bisa menerima gaji pada tanggal 1 sampai tanggal 2 asal bulan
Jadi untuk menyelesaikan administrasi itu tidak mungkin dapat dilakukan selama 1 sampai 2 hari, dan untuk karyawan akan menerima gaji pada tanggal 7 sampai tanggal 8 jika tutup bukunya di akhir bulan, kata Erwin.

Lebih lanjut, mengatakan aksi mogok hari ini dilakukan oleh seluruh karyawan PT. Mopoli Raya untuk wilayah Langkat dan Aceh Tamiang, untuk keberadaan Afdiling di Aceh Tamiang lebih dominan dibandingkan untuk daerah Langkat, jika hari ini para karyawan dibayar gajinya mudah-mudahan besok akan dapat bekerja kembali seperti biasanya, sebut Erwin.

Terkait aksi mogok hari ini, kita tidak dapat melakukan kalkulasi seberapa besar kerugian perusahaan, untuk menjawab hal tersebut ada pihak pejabat yang berkompeten untuk menjelaskannya, namun demikian perusahaan tetap merasa dirugikan akibat aksi mogok yang dilakukan para karyawan, paparnya.

Erwin menambahkan, aksi mogok non kegiatan hari ini, sudah tentu perusahaan tidak berproduksi dan hasil pun tidak dapat keluar, maka dari itu produksi buah merupakan sumber uang dan nafasnya perusahaan, tutup Erwin mengakhiri, (Pakar).

Komentar

Berita Terkini