Masyarakat Kampung Tanjung Binjai Butuh Sarana Transportasi Getek

harianfikiransumut.com | Aceh Tamiang - Masyarakat Kampung Tanjung Binjai Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang menaruh harapan kepada Pj.Bupati Aceh Tamiang Drs. H. Meurah Budiman, SH.MH, saat meninjau lokasi pasca tenggelamnya sarana transportasi penyeberangan berupa Ponton (Getek) di kampung setempat, Jum'at (3/2/2023).

Hal itu disampaikan oleh Datok Penghulu Kampung Tanjung Binjai, Muhammad Ricin saat dikonfirmasi harianfikiransumut.com melalui telepon selulernya, Sabtu, (4/02/2023).

Beliau mengatakan bahwa, Kunjungan Pj. Bupati Meurah ke Kampung Tanjung Binjai tersebut turut dampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Drs. Syuibun Anwar, Kepala Bappeda Ir.Muhammad Zein, Asisten 1 Muslizar, S.Pd, Asisten 2 dr. Hj . Catur Hariati.MARS, Kepala Dinas PUPR Ir. Eddy Mofizal, M,Eng, SC, Kabag Humas Azwanil Fakhri, Kabag Umum Zubir, SE dan Camat Bendahara Sandi Suhendri .S.STP.
Kedatangan Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Meurah Budiman ke Kampung Tanjung Binjai disambut dengan tarian tradisional Aceh dan dilanjutkan dengan acara Peusijuk atau tepung tawar.

Dijelaskannya, Ponton atau biasa disebut Getek merupakan alat transportasi satu-satunya yang dapat dilalui oleh Kenderaan, baik roda dua maupun kenderaan roda empat dan roda enam untuk mengangkut hasil perkebunan serta hasil pertanian warga setempat.

Ketika itu, Muhammad Ricin juga menyampaikan kepada Pj. Bupati bahwa sarana transportasi untuk menuju kampung  Tanjung Binjai dan Kampung Kuala Penaga telah lumpuh total.

Sementara, Ponton tersebut satu-satunya akses yang dilalui oleh masyarakat, baik menggunakan kenderaan roda dua, roda empat maupun roda enam, kata Tok Ricin lagi.

Dijelaskannya, bahwa Ponton (Getek) tersebut merupakan bantuan dari Provinsi Aceh untuk sarana transportasi bagi masyarakat yang berada di Kampung Tanjung Binjai dan 

Pasca tenggelam, Ponton tersebut sudah tidak layak untuk dioperasionalkan lagi mengingat usianya sudah terlalu tua.

Akibat dari tenggelamnya Ponton tersebut telah  membuat perekonomi masyarakat di dua kampung mulai terpuruk dimana hasil perkebunan rakyat yang ada di kampung Tanjung Binjai dan Kuala Penaga tidak bisa dibawa keluar, kata Tok Ricin.

Selain itu, dampak dari tenggorokannya Ponton juga mengakibatkan harga jual buah kelapa sawit dan padi yang dibeli oleh agen dengan harga yang cukup murah. 
Tok Ricin mengungkapkan bahwa, sejak tenggelamnya ponton delapan bulan yang lalu tepatnya hari Sabtu (23 Juni 2022)  harga-harga barang seperti kebutuhan pokok dan lainnya melambung tinggi.

Hal yang mengecewakan lagi, pada tahun 2022 ada proyek pengerasan jalan dari dana aspirasi Dewan Provinsi dibatalkan akibat Kenderaan pengangkut material tidak bisa masuk dikarenakan lumpuhnya transportasi.

Oleh karena itu, kami sebagai warga masyarakat di dua kampung berharap dan menaruh harapan Kepada Pj. Bupati Aceh Tamiang untuk dapat memberikan perhatian dan memprioritaskan untuk menganggarkan kembali alat transportasi Ponton di Kampungnya, harap Datok Penghulu Kampung Tanjung Binjai.

Menanggapi hal tersebut, kata Tok Ricin, Pj. Bupati Aceh Tamiang Drs. Meurah Budiman besama pihak-pihak terkait akan berupaya untuk mengatasi kesulitan yang sedang dialami oleh masyarakat Tanjung Binjai yakni alat transportasi penyeberangan, ucap Muhammad Ricin menutupi telepon selulernya.
Komentar

Berita Terkini