harianfikiransumut.com | Meranti - Cian cui atau festival perang air merupakan ikon pariwisata di kota Selatpanjang.
Adapun perang air ini hanya ada pada waktu hari raya Imlek, cian cui merupakan tradisi masyarakat Tionghoa Selatpanjang.
Namun demikian perang air ini juga banyak diminati dan diikuti oleh masyarakat setempat.
Salah satunya organisasi buruh PUK Barisan muda F.SPTI--SPSI Kabupaten Kepulauan Meranti yang dipimpin oleh Indra.S .
Para buruh yang mengikuti perang air sangat merasa senang, karena ketika perang air, buruh menyatu dengan masyarakat Tionghoa, saling siram.
Menurut Indra kapada sejumlah awak media yang meliput Festival perang air, tradisi perang air ini merupakan kekayaan budaya dikabupaten Meranti, yang mana harus kita jaga, dan dapat berkelanjutan setiap tahun ketika menyambut hari raya Imlek masyarakat Tionghoa.
Dengan adanya festival perang air ini, juga menguntungkan bagi saudara kita yang berprofesi sebagai penarik becak, mereka bisa mencari lebih dari pada hari biasanya.
Indra menambahkan dengan banyak berbagai suku yang ikut pada festival perang air, ini membuktikan toleransi sesama suku dan antar agama terjalin dengan baik di Kabupaten Kepulauan Meranti, tutupnya.(Deki)