Justru di masa pemerintahannya di simalungun saat ini banyak kalangan masyarakat menganggap jika bupati adalah pemimpin pembohong, bahkan pernyataan itu di nyatakan oleh Forum Pemuda Peduli Raya (FPPR) oleh koordinator Gullit saragih,saat mereka berorasi di kantor bupati simalungun selasa 06/09/2022 lalu.
Sampai saat ini masyarakat masih menunggu janji mereka pada waktu masa kampanye RHS-ZW lalu dengan program kartu SiKerja dengan iming-iming bantuan dana hingga Rp 50 juta.
Masyarakat menganggap mereka hanya berniat berbohong demi untuk menjabat sebagai bupati dan wakil bupati saat itu,yang menjanjikan modal usaha untuk rakyat simalungun dgn program kartu SiKerja nya kala itu, hingga begitu ramai masyarakat berantuas memilih mereka sebagai calon bupati dan wakilnya.
Seperti penuturan salah satu warga Hatonduhan ke awak media Rabu 07/09/2022,"siapa orangnya yang gak merasa di bohongin, mereka saat kampanye menjanjikan modal usaha untuk kami melalui program kartu SiKerja,serta akan membuat rakyat simalungun sejahtera lah,padahal menangani pupuk bersubsidi untuk para petani pun tak mampu,'cetus warga tersebut yang namanya tidak ingin di publikasikan.
"Bahkan dengan alasan anggaran menipis,beliau (bupati) menunda pilpanag tahun ini,jelas sudah merampas hak demokrasi rakyat nya sendiri,bahkan jalan jalan di kabupaten Simalungun ini keliatan rusak semua,cuma mengandalkan marharoan bolon doang" Ucapnya sambil beranjak kesal.(RS)
