harianfikiransumut.com / Labura : Kepala Sekolah Menengah Atas Swasta Kesuma Bangsa Londut Patar Lumbantoruan, curi start pelaksanaan pembangunan 4 ruang kegiatan sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2023 yang dilakukan secara swakelola, Kamis (01/06/23).
Pasalnya, saat ini pihak sekolah sudah melaksanakan pembangunan itu, sementara anggaran pendanaannya belum masuk ke rekening yayasan sekolah, selain itu, di lokasi proyek tidak ada papan informasi sumber dana bangunan tersebut.
Penelusuran tim di website Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), tidak ditemukan judul kegiatan pembangunan 4 ruang sekolah yang dianggarkan secara swakelola.
Dalam website SIRUP Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Utara tidak terdapat judul kegiatan pekerjaan 4 ruang pembangunan sumber DAK tahun 2023 yang dikelola melalui swakelola, pihak sekolah diduga curi start pelaksanaan proyek tersebut.
Kepsek SMAS Kesuma Bangsa Patar Lumbantoruan membenarkan, bahwa dana pembangunan itu belum masuk ke rekening sekolah, namun, kami melaksanakan sudah sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis), sumber dananya ini berasal dari DAK SMA tahun 2023. Ujarnya
Kami belum bisa membuat plang proyek karena perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) dan tim fasilitator dari provinsi belum turun, begitu mereka turun sekalian kami pasang plank proyek pembangunan itu, rencananya hari ini tapi di cancel mungkin minggu ini datang mensurvey kembali. Tambahnya
"Memang dananya belum masuk tapi yang kami lakukan ini sudah sesuai dengan petunjuk teknisnya, kami harus melakukan penggalian pondasi dan menyediakan material awal pembangunan, setelah nanti dinas provinsi bersama dengan tim fasilitator turun ke lokasi, setelah semua diperiksa sesuai dengan spek baru dilakukan cor pondasi," Kata Patar melalui pesan whatsapp, Rabu (31/05/23).
Patar juga menyampaikan, sebanyak 15 sekolah mendapat bantuan DAK tahun 2023 dari Dinas Pendidikan provinsi diantaranya SMAS Kesuma bangsa, semuanya sudah melaksanakan tahapan penggalian pondasi dan penyediaan material awal walaupun anggarannya belum masuk ke rekening pihak sekolah.
"Kami sudah diberikan Bimbingan teknis (Bimtek) pelaksanaannya memang seperti itu, setelah tim dari dinas turun, baru dilaksanakan pengerjaan lanjutan," sebutnya. ( Liem)