Tingkatkan Pengetahuan Padi Organik, Petani Kampung Alur Bemban Ikut Sekolah Lapang

harianfikiransumut.com | Aceh Tamiang -  Pelaksanaan sekolah lapang (SL) padi organik bagi para tani merupakan pola pembelajaran yang berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk mampu memecahkan masalah yang dihadapi terkait persoalan tanaman padi.

Selain teori yang didapatkan, juga disertai dengan praktek lapangan, agar para petani yang menjadi peserta Sekolah Lapangan dapat meningkatkan pengetahuannya serta mampu menerapkan inovasi teknologi pertanian dengan tepat dan benar.

Demikian disampaikan oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang melalui Koordinator BPP Karang Baru, Syarifah Fitriani A.md saat memandu pelaksanaan sekolah lapang pada pertemuan ketiga kalinya di sawah Blang Palas Kampung Alur Bemban Kecamatan Karang Baru, Selasa, (9/8), sekira pukul 13.30 Wib.

Dalam kegiatan sekolah lapang ini, menghadirkan tiga orang narasumber dari tenaga penyuluh dinas pertanian, perkebunan dan peternakan kabupaten Aceh Tamiang, yakni, Dahnil Zulkarnaen SP, Fatimah Hanum SP dan Muhammad Isa, kata Syarifah Fitriani A.md.

Sekolah lapang padi organik ini dilaksanakan agar para petani dapat meningkatkan hasil produksinya dengan cara tanpa menggunakan pupuk kimia dan tanpa menggunakan pestisida kimia.
Kemudian memberikan edukasi kepada para petani dengan menerapkan 10 paket tekhnologi yaitu, pengolahan tanah, benih bersertifikat, pengisian air, cara pemupukan, pengendalian hama, jarak tanam, pola tanam, PPC(ZPT) zat pengatur tumbuh, pengeringan padi dan panen/pasca panen.

Beliau juga mengharapkan, agar para petani mengikuti sekolah lapangan, mendapatkan pengetahuan terkait pengelolaan sawah mereka. terlebih, saat ini para petani sedang berhadapan dengan sejumlah masalah seperti mahalnya harga pupuk hingga masalah hama. 

Ditambahkannya, sekolah lapang ini dilaksanakan untuk menghindari sebesar-besarnya penggunaan bahan pupuk kimia serta dapat memanfaatkan bahan-bahan alami yang berada di sekitar dan membudidayakannya.

Amatan media dilokasi, proses pembelajaran berjalan sangat dinamis karena para petani sangat antusias dan aktif serta respon terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh narasumber.(Abdul Karim).
Komentar

Berita Terkini