Peserta Aksi Unjuk Rasa Minta Kepala Dinas Perkim, Segera Mundur Dari Jabatannya .

harianfikiransumut.com | Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman kabupaten Mandailing natal sepi dan tidak ada satupun pegawai di dalam kantor yang dapat dijumpai kecuali tenaga honorer  pada saat jam kerja, Jum'at (22/07/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

Seharusnya sesuai jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) mereka melayani masyarakat hingga pukul 16.00 WIB. Jika seperti ini tentu akan berdampak tidak maksimal dalam pelayanan masyarakat dan pemerintahan akan jelas tidak akan seimbang dalam pekerjaannya untuk pembangunan di Mandailing Natal.

Buktinya, Serikat Mahasiswa Peduli Mandailing Natal melakukan aksi unjuk rasa di kantor Perumahan dan Kawasan Permukiman dan tidak ada satu pun (ASN) aparatur sipil negara yang di dapati di kantor tersebut.

Miftahul Jihadi Pulungan selaku korlap dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan salah satunya diduga Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman sudah melakukan penyelewengan anggaran APBD 2021 dan diduga tidak bertanggung jawab atas jabatannya.

" Diminta kepada Kadis Perkim Madina agar secepatnya mundur dari jabatannya karena kami menduga tidak ada tanggung jawab dari tuntutan yang kami sampaikan dan kadis perkim tidak profesional dalam pekerjaannya" 

Setelah beberapa lama korlap menyampaikan orasinya di depan dinas perkim, namun tidak satupun yang datang menyahuti dari aksi mahasiswa 

Ahmad Rizal Nasution selaku Ketua SMP Madina mengambil alih dan meminta masuk dan memeriksa kedalam kantor namun sempat dihalangi oleh pihak kepolisian dan mahasiswa terus mendesak agar bisa masuk dan akhirnya ketua SMP Madina diberi izin masuk untuk memeriksa, benar saja kantor Perumahan dan Kawasan Permukiman ternyata sepi dan hanya ada beberapa tenaga honorer yang didapati di dalam kantor.

" Ternyata betul Kadis dan semua Stafnya tidak ada di dalam, dan hanya tenaga honorer yang saya dapati didalam kantor  satupun tidak ada yang mau menjawab kemana Kadis beserta Stafnya"
Pungkasnya dengan tegas.

Setelah mahasiswa mengetahui keadaan yang begitu miris itu, Ketua SMP Madina mengarahkan aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Mandailing Natal dan menyampaikan beberapa tuntutan salah satunya Bupati Madina menyikapi dengan tegas dan mencopot jabatan Kadis Perkim Madina. 

Lanjut ke kantor bupati Madina, disitu yang bersedia untuk menyahuti aksi dari mahasiswa yaitu asisten III Sahnan Batubara, beliau mengatakan akan menyampaikan tuntutan aksi dari mahasiswa ke bupati Madina

"Saya akan menyampaikan kepada pimpinan, soalnya bapak bupati dan wakil bupati lagi tidak ada di kantor"

Sambung ketua SMP Madina mempertegas bahwa apabila tuntutan aksinya tidak di respon, maka akan kembali aksi  dengan massa lebih banyak lagi

"Terima kasih kami ucapkan kepada bapak yang telah menyahuti kami, dan kembali saya pertegas selaku ketua SMP Madina, apabila dalam jangka waktu 1×24 jam tidak ada jawaban maka saya pastikan akan turun kembali dengan massa lebih banyak dari ini" tutupnya,(Dedi).
Komentar

Berita Terkini