Sebanyak 8.379 Ternak Sapi Yang Terjangkit Wabah PMK di Aceh Tamiang Dinyatakan Sembuh

harianfikiransumut.com - Aceh Tamiang - Sebanyak 8.379 ekor ternak sapi, kerbau dan kambing masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang hingga kini dinyatakan sudah sembuh setelah sebelumnya terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang, Irwan Hadi kepada Wartawan diruang kerjanya, Selasa (28/6/2022). 

Belia mengatakan, Alhamdulillah, saat ini sebanyak 8.379 ternak sapi, kerbau dan kambing sudah sembuh, dari total ternak yang terjangkit sebanyak 8.781 ternak telah dinyatakan sembuh dari virus PMK,” sebutnya. 

Irwan Hadi menjelaskan saat ini jumlah ternak sapi, kerbau dan kambing milik peternak di Aceh Tamiang yang tercatat masih sakit sebanyak 313 ekor ternak, dan hingga kini masih terus dilakukan pengobatan oleh petugas kesehatan hewan.

Sedangkan jumlah ternak yang terinfeksi PMK yang terpaksa disembelih secara paksa di Aceh Tamiang, mencapai sebanyak dua ekor. 

Sementara untuk ternak sapi yang mati akibat terinfeksi PMK, kata dia, sampai dengan saat ini mencapai 87 ekor.

Guna mencegah terjangkit nya PMK bagi ternak masyarakat, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak melepaskan hewan ternaknya dari dalam kandang dan segera menginformasikan kepada petugas jika terdapat ternak yang sakit atau memiliki gejala PMK. 
Sementara itu, Plt Kadis Peternakan Aceh, Zalsufran mengatakan untuk tingkat kesembuhan PMK di Aceh sudah meningkat jauh dan bagus. 

Ini merupakan upaya bersama baik dari pemerintah pusat, pemerintah aceh dan pemerintah kabupaten maupun dukungan dari masyarakat. 

"Masyarakat sangat pro aktif melakukan upaya-upaya untuk menyembuhkan ternak mereka yang terjangkit PMK. Masyarakat dengan jamu-jamu sendiri berhasil menyembuhkan sapi yang terjangkit PMK. Semangat ini perlu kita dukung bersama. Dengan kolaborasi semua pihak ini, wabah PMK di Aceh dapat dituntaskan," ujarnya. 

Zalsufran menambahkan pemerintah Aceh telah menerima 1.600 dosis vaksin aftopor untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak dari Kementerian Pertanian (Mentan) RI dalam rangka membantu percepat penanganan wabah tersebut.

"Dari 1.600 Dosis vaksin PMK yang diterima dari Kementan, 300 dosis telah didistribusikan untuk penanganan wabah PMK di Kabupaten Aceh Tamiang," ujarnya. 

Zalsufran berharap pemberian vaksin PMK ini, dapat mencegah meluasnya penyebaran virus PMK dan memutus rantai penularan wabah PMK di Aceh Tamiang. Pemberian vaksin ini juga bertujuan agar masyarakat tidak resah serta dapat kembali memberi keuntungan peternak dalam usaha peternakan.

Zalsufran menyebutkan, Gubernur Aceh telah mengimbau agar peternak tidak khawatir berlebihan dan jangan sampai 'Panic Selling' terhadap PMK. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan pemberian obat-obatan dan pembersihan kandang secara berkala.

"Penyakit ini menyerang dan menular pada hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing. Beberapa ciri hewan ternak yang terinfeksi penyakit PMK adalah terjadi pembengkakan kelenjar, terutama di daerah rahang bawah, terjadi hipersalivasi. Selain itu, terdapat luka di sekitar mulut, moncong, gusi, kuku, atau payudara serta pada kuku, yang mengakibatkan kuku ternak terlepas," ujarnya. (pakar).
Komentar

Berita Terkini