Enam CCTV Di Bendungan Sei Padang Belum Terpasang

harianfikiransumut.com I Tebing Tinggi- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sei Padang senilai Rp.236,4 M di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara.

Bendungan tersebut akan menjamin suplai air irigasi secara berkelanjutan untuk tiga daerah irigasi yakni Paya Lombang, Langgau, dan Bajayu yang memiliki luas 7.558 hektare.

Adapun, jaminan pasokan air dari irigasi tersebut diperkirakan akan mendorong peningkatan luas areal tanam padi dari 8.300 hektare per tahun dengan intensitas tanam 110% menjadi 15.116 hektare per tahun dengan intensitas tanam 200%.

Bendungan Sei Padang merupakan tipe bendungan gerak yang dibangun sejak 2014 dan selesai November 2017 dengan biaya Rp234,60 miliar dengan kerja sama operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya Tbk. dan PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor.

Dari pantau harianfikiransumut.com dilokasi Minggu (19/6/22) bendungan yang menyerap anggaran yang cukup besar tersebut seolah kurang perawatan.

Pasalnya dari 9 CC TV pengawas pintu air Bendungan Sei Padang, yang terlihat hanya Tiga CCTV yang terpasang yaitu di Pintu air Nomor 3, 4 dan 7, sementara Enam pintu air lainnya tidak terlihat adanya terpasang CCTV 

Selain itu, dilokasi sekitaran bendungan juga terlihat  tertancap pelank bertuliskan Tanah Negara Dilarang Masuk / Memanfaatkan, Ancaman Pidana Pasal 167 (1) KUHP Di Hukum 9 Bulan Penjara, Pasal 389 KUHP Di Hukum 2 Tahun 8 Bulan Penjara, Pasal 561 Di Hukum Denda.

Namun disayangkan, di lokasi plank tersebut malah banyak di tanami tanaman ubi, hal tersebut berbanding terbalik dengan tulisan di plank milik Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Derektorat Jenderal Sumberdaya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara II.

Dikonfirmasi harianfikiransumut.com terkait Hal tersebut, Petugas Operator Bendungan Sripadang, Dedek (26) Warga Jalan Arjuna Kampung Lalang Kota Tebing Tinggi, mengatakan, terkait CCTV itu, "oya, itu CCTV memang rusak semua, kemaren itu ada, hanya karena ada perbaikan CCTV nya diambil semua, ujar Dedek.

Diyakinkan wartawan bahwa 6 CCTV tersebut berarti rusak, Dedek malah seolah berdalih bahwa ia kurang tau tentang rusaknya 6 CCTV tersebut.

" kalau rusaknya kurang tau juga bang, kemaren itukan orang PPC nya masuk di buka orang itu kameranya mungkin di perbaiki, sejak kapan CCTV itu rusak akupun kurang tau juga bang, CCTV itu tidak pengaruh kali dengan bendungan ini bang, CCTV itu untuk kontrol ketinggian pintu", Ungkap Dedek.

Terkait tanaman ubi di lokasi plank, dedek menjelaskan bahwa tanaman ubi tersebut mereka yang menanamnya.

"Kami yang menam ubi di wilayah BWS, itu semua kami yang tanam, kalau warga kami tidak kasih tanam,  daripada diambil masyarakat, hasil dari tanaman ubi tersebut jadi pribadi bang, ibaratnya jadi uang masuk kami," ucap dedek. 

Menangagapi adanya Bendung Sei Padang, Salah satu komunitas sepeda santai Jalan Sopian Zakaria Kota Tebing Tingi yang saat itu melintas di lokasi bendungan yakni ibu Iyem (53) Warga Paya Lombang, kami senang telah di bangunnya bendungan ini, banyak warga tertolong khususnya untuk sektor pertanian. 

Untuk CCTV yang tak terpasang "kami berharap kepada dinas terkait agar segera dapat membenahi kembali sejumlah CCTV yang belum terpasang agar bisa di benahi,"Cetusnya.(Nazli)

Komentar

Berita Terkini