Diduga Diserang Binatang Buas, IN (Korban) Ditemukan Tak Bernyawa dan Mengenaskan

harianfikiransumut.com | Bengkalis, Pinggir - Maut tak dapat ditunda, begitulah nasib salah seorang berinisial IN(30)  warga RT 01 RW 03 Km 68 Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, ditemukan oleh warga dalam kondisi tak Bernyawa dan Mengenaskan.

Diketahui IN(korban) tersebut berprofesi sebagai seorang petani dan memiliki seorang isteri serta seorang anak.

Sebelumnya IN (korban) sempat berpamitan dengan isterinya untuk pergi ke ladang pada Selasa 5 April 2022 sekira pukul 06.00 WIB, yang berada seberang pulau Teluk Padi Km 68, Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, untuk membersihkan ladangnya dan melihat jerat rusa, kata Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika.

Jasad Korban ditemukan oleh warga Pada Rabu 6 April 2022 sekira pukul 10.00 WIB, kurang lebih dengan jarak 20 meter dari tempat jeratan Rusa. 

IN(Korban) ditemukan sudah tidak bernyawa dalam semak belukar dengan posisi badan terlentang dan kepala terpisah dari badan dengan jarak 1,5 meter. Kondisi  badan di pundak kiri dan kanan luka koyak diduga dimakan oleh binatang buas (Harimau), sebut Kapolsek Pinggir.

Kita juga telah melakukan olah TKP hingga ke rumah orang tua korban yang berada di Km.58 Desa Tasik Serai Timur Kecamatan Tualang Muandau bersama team opsnal, unit Intelkam dan bhabinkamtibmas. Saat tiba dirumah duka, jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga sebut Kompol Maitertika seraya menginterogasi para saksi saksi yang ikut ke tempat kejadian perkara (TKP),".

Menurut keterangan saksi, kata kapolsek, saat berangkat korban sempat berjumpa dengan ibu mertuanya sambil tersenyum. 

Namun, sekira pukul 18.30 WIB, korban belum juga pulang kerumahnya, sehingga istri korban mencoba menghubungi via Handphone, tapi tidak ada jawaban.

Selanjutnya, pada pukul 20.00 WIB, istri korban menghubungi ayahnya dan menceritakan bahwa suaminya belum pulang dari membersihkan ladang dan menjerat rusa.

Kemudian, ayahnya(mertua korban) langsung menghubungi korban melalui telefon selulernya, akan tetapi HP korban aktif saat dihubungi namun tetap tidak mendapatkan jawaban (tidak diangkat).

"Setelah tidak ada kabar, Mertua korban bersama 50 orang warga berangkat bersama-sama menuju seberang pulau Teluk Padi menggunakan perahu bot untuk mencari korban, namun korban tidak juga ditemukan," imbuhnya.

Tak hanya itu, pada Rabu 6 April 2022 sekira pukul 07.00 WIB, masyarakat yang tergabung dari Km.68 dan 58 kurang lebih sebanyak 100 orang kembali berangkat menggunakan perahu bot untuk mencari korban. 

Sesampai di TKP masyarakat menyebar dan berhasil menemukan mayat korban dengan posisi terlentang dan kepala terpisah dengan tubuh didalam semak belukar, jelas Kapolsek Pinggir.

Untuk sementara, kuat dugaan, kematian IN(korban) disebabkan oleh binatang buas (Harimau) dengan kondisi kepala terpisah dan pundak keadaan tercabik binatang buas," tutup Kapolsek, (Uje)

Komentar

Berita Terkini