Warga Myanmar Kembali Terdampar Di Aceh


harianfikiransumut.com
| Bireuen- Warga Myanmar (Etnis Rohingya) kembali terdampar di pantai Desa Alue Buya Pasie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, Minggu (06/03/2022).

Camat Jangka Alfian S.Sos mengatakan, Warga Myanmar (Etnis Rohingya) yang terdampar diwilayahnya Kecamatan Jangka sebanyak 114 orang, mereka mengunakan oat sekiranya tiba pukul 03.00 Wib. Ujarnya

Adapun penumpangnya terdiri dari Laki-laki sebanyak 58 orang (Dewasa), perempuan 21 orang (Dewasa) dan anak - anak  dengan  usia 15 tahun kebawah sebanyak 35 orang terdiri kaki -laki 11 orang dan perempuan 24 orang.

Menurutnya, Warga Myanmar tersebut dalam perjalanan dilaut selama 25 hari tanpa ada yang mengarahkan dan menolong, dan kemungkinan masih ada yang terdampar di perairan laut lepas yang hingga saat ini belum jelas keberadaannya, pungkas Camat jangka.

Sementara Panglima Laot Bireuen Badruddin mengatakan, Dalam beberapa hari ini nelayan Bireuen tidak ada yang melaut karena cuaca saat ini tidak  bersahabat (buruk), karena itu warga Myanmar yang  terdampar laut lepas tidak ada nelayan kita yang membantu, perkiraan warga myanmar itu turun sendiri dari perahu motor yang mareka tumpangi mungkin mereka meminta tolong kepada penduduk setempat, katanya.

Pihaknya, sudah menyampaikan ke UNHCR terkait keberadaan warga Rohingya di Kecamatan Jangka Bireuen agar segera bisa ditangani UNHCR pengungsi yang terdampar tersebut.

Polsek dan Koramil 07 Jangka Bireuen bersama perangkat gampong, mengamankan sejumlah warga Rohingya ke Meunasah Gampong Jangka Alue Buya Pasie setempat untuk dilakukan pendataan.

Saat ini lokasi penampungan sementara sejumlah warga Myanmar yang terdampar dilakukan pengamanan oleh gabungan Personil Sat Intelkam Polres Bireuen, Personil Pos TNI AL Peudada, Personil Airud Polres Bireuen , Polsek Jangka dan Koramil 07 Jangka.

Diharapkan, Pemkab Bireuen segera melakukan Koordinasi dengan pihak Dirjen Imigrasi agar dapat mengambil langkah - langkah selanjutnya dan mendirikan tenda penampungan.

Sementara ini yang sangat di butuhkan adalah MCK, Logistik, Sembako, mengingat warga Rohingnya tersebut terdiri dari anak - anak dan orang dewasa yang selama ini dalam perairan laut lepas mareka tidak mengkonsumsi makanan, pungkas Panglima itu.(red)

Komentar

Berita Terkini