Adapun kantor yang dikunjungi yakni Dinas Kesehatan dan Gudang Farmasi. Kemudian, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Koperasi dan UKM.
Wakil Bupati menyoroti disiplin pegawai di kantor OPD tersebut. Atika mendengar banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak hadir dan ada juga yang datang hanya mengisi absen saja, lalu meninggalkan kantor.
Seperi di gudang farmasi, Atika menemukan sejumlah obat-obatan yang diletakkan begitu saja di luar gudang farmasi dengan kondisi kotor dan berdebu, bahkan ada obat-obatan yang mendekati batas untuk boleh dikonsumsi. (Kadaluarsa).
"Ini banyak (obat-obatan) yang mendekati kadaluarsa, kenapa masih disimpan disini. Tolong salurkan ke Puskesmas biar kalau masyarakat berobat engga cuma itu-itu saja obat yang dikasih. Sayang disini, sudah mau kadaluarsa," pesannya.
Masalah kebersihan lingkungan kantor juga menjadi hal penting yang mendapat perhatian khusus bagi Wakil Bupati.
"Kotor kali ini kantornya, gimana kerja nyaman kalau kantornya sekotor ini. Kalau bersih, yang nyaman bapak-ibu juga, bukan saya," tegasnya.
Perempuan yang menjadi wakil bupati termuda di Indonesia ini mengatakan pentingnya menata keadaan kantor, baik halaman maupun di dalam kantor.
"Kita harus pastikan semuanya bersih mulai dari halaman depan sampai ke dalam. Harus perhatikan itu demi kenyamanan semuanya, termasuk orang yang bekerja," tuturnya.
Atika berharap ke depan semua fasilitas diluar dan didalam kantor harus bersih dan terawat.(Dedi Mulia).
