Kegiatan ini bertajuk, Rembuk Stunting Pertemuan Advokasi LP/LS Terkait Pemantauan Pertumbuhan Dalam Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dengan menghadirkan Nara sumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Bidang Penanggungjawab Pelayanan Kesehatan, Razali. S.S.IT. M.Kes.
Rembuk Stunting dilaksanakan bertujuan untuk membahas komitmen rembuk percepatan penurunan stunting di kecamatan Karang Baru, dengan melibatkan semua lintas sektor,” terang Kepala Puskesmas
Menurutnya, pada tahun 2021, untuk wilayah puskesmas kecamatan karang baru, jumlah angka kasus stunting terdata sebanyak 74 Kasus.
Alhamdulillah, untuk tahun 2022, jumlah angka Kasus stunting di wilayah kerja puskesmas karang baru mengalami penurunan di angka 70 Kasus, kata Apal Azmi, sembari mengatakan saat ini ada beberapa Kampung/Desa di Kecamatan Karang Baru yang di nyatakan Lokus stunting.
Apal Azmi menjelaskan, Lokus stunting stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kelahiran).
Dirinya berharap, semua lintas sektor yang terlibat di Kecamatan Karang Baru dapat bekerjasama untuk penurunan stunting, sehingga angka stunting di Kecamatan Karang Baru dapat menurun,” harap Kepala Puskesmas Karang Baru, Ns. Apal Azmi.
Selanjutnya penandatanganan kesepakatan bersama penurunan angka stunting oleh Sekcam, Danramil 02/Kbr, Kapoksek Karang Baru, Kepala Puskesmas Karang Baru, Datok Penghulu Kampung Tanjung Seumentoh, Datok Penghulu Kampung Pahlawan, Datok Penghulu Kampung Tanjung Karang,l dan Datok Penghulu Kampung Banai. (Abdul Karim).
