Wakil Ketua DPRD dan Ketum DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Hadir Melestarikan Seni Budaya Kompang Sebagai Khazanah Melayu

harianfikiransumut.com |Bengkalis-Suasana bising indah teratur di halaman gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Bantan, Bengkalis Riau, memecah malam Minggu di Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, Sabtu, 15 Januari 2022 malam tadi.

Kegiatan yang ditaja LAMR Kecamatan Bantan ini bertajuk “Helat Silaturahmi dan Main Kompang Bersama” diikuti sekitar lebih 200 an penabuh Kompang yang berasal dari Desa Ulu Pulau, Bantan Tengah, Teluk Papal, Selat Baru, Pasiran, Mentayan, Jangkang dan Desa Resam Lapis yang semuanya berada di Kecamatan Bantan.

Sementara desa yang tidak datang menghadiri silaturahmi ini adalah Desa Bantan Air, Muntai, Pambang Pesisir, Suka Maju, Teluk Pambang, Teluk Lancar dan Desa Kembung Luar karena jarak yang jauh menjadi penghalang.

“Kami melihat dari berbagai desa mempunyai grup-grup Kompang yang sentiasa bermain setiap bulan, setiap pekan Jadi kami dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Bantan mengajak semua grup-grup kompang pada malam hari ini agar dapat bersama-sama silaturahmi disini demi menciptakan semangat menghidupkan budaya bermain Kompang selain silaturahmi diantara pemain-pemain dan peminat seni Kompang Melayu,” kata Ketua Umum DPH LAMR Kecamatan Bantan, Datuk Seri H Muhammad Arifin kepada awak media, Sabtu (15/01/2022) malam tadi.

Dalam perjalananya, Datuk Seri H Muhammad Arifin menemui latihan menabuh Kompang di beberapa desa, Desa Bantan Tengah, Hulu Pulau, Mentayan, Teluk Papal dan Desa Bantan Air sekitar 8 desa bergabung melakukan latihan menabuh Kompang bersama setiap tanggal 15 sebulan sekali yang selalu dihadiri Datuk Seri H Muhammad Arifin bersama pengurus.

Diungkapkan Datuk Seri H Muhammad Arifin, latihan bersama malam tadi mereka hadirikan tokoh-tokoh dari LAMR Kabupaten Bengkalis, Camat Bantan, Wakil Ketua DPRD, Kapolsek Bantan supaya bapak-bapak ini tahu bagaimana LAMR Kecamatan Bantan menghidupkan seni menabuh Kompang di wilayahnya.

LAMR Kecamatan Bantan tahun ini akan mengadakan Festival Seni Budaya. Kedepannya, 1.000an penabuh Kompang bisa dihadirkan di hari-hari besar, HUT Kemerdekaan RI dan even seni budaya lainnya.

Sementara itu, Camat Batan Muthu Saily,SIP,MPA pula mengatakan, Festival Seni Budaya 2022 muncul dari beberapa tokoh. “Alhamdulillah, tahun ini melalui program Bupati yaitu dana satu miliar satu kecamatan, akhirnya kegiatan tersebut bisa kita anggarkan untuk pelaksanaannya tahun ini. Insya Allah, kegiatan itu akan dilaksanakan sekitar bulan September bersempena hari ulang tahun Kecamatan Bantan,” terangnya seraya menambahkan seperti apa kegiatannya akan dibahas dalam rapat yang akan dilaksanakan.

Dalam festival yang akan dilaksanakan nanti, Camat Muthu Saily nantinya meminta 23 desa se-Kecamatan Bantan mengirimkan perwakilan dari desa mereka dan menampilkan apa saja seni budaya yang ada di desa masing-masing tidak hanya Kompang boleh juga Reog atau seni-seni lain dari masyarakat suku Akit ataupun lainnya.

“Kita akan siapkan juri untuk melakukan penilaian. Dan pada puncak hari ulang tahun Kecamatan Bantan kapan kita umumkan pemenangnya,”ungkap Camat Muthu Saily.

Dengan dana satu kecamatan satu miliar rupiah tadi, tambah Camat Muthu Saily akan melakukan kegiatan pelatihan tentang adat pernikahan Melayu yang bekerjasama dengan LAMR Kecamatan Bantan.

“Mudah-mudahan kegiatan seperti malam ini dapat terus dilaksanakan tidak hanya setahun sekali tapi mungkin tiga sampai empat kali setahun yang diikuti seluruh desa-desa yang ada di Kecamatan Bantan guna menjaga kelestarian seni budaya Kompang dan juga untuk memacu semangat anak-anak muda mau belajar bermain Kompang,” pesan Camat Muthu Saily di akhir wawancara.

Kegiatan latihan bersama menabuh Kompang tadi malam, di mata Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Sofyan,S.Pd.I,MSi merupakan bentuk dukungan yang bersifat komprehensif mulai dari pemangku kepentingan LAMR, stakeholder terkait dan pihak-pihak yang peduli terhadap upaya untuk melestarikan seni budaya Kompang sebagai khazanah Melayu.

“Tentunya ini harus diaplikasikan dalam sebuah program nyata mulai dari sosialisasi dari pemerintah kemudian bagaimana diadakan kegiatan-kegiatan rutin seperti malam ini dan kemudian dilakukan perlombaan-perlombaan sehingga ada spirit dan semangat dari para pelaku pemain Kompang untuk mempertahankan adat resam kita yang kita banggakan. Yang kedua, ini juga diharapkan mampu memberikan spirit juga bagi anak muda sebagai generasi penerus yang bisa melanjutkan estafet Kompang ini lagi generasi akan datang.

Harapan kita adalah bagaimana Kompang ini sebagai salah satu kearifan lokal dapat dipertahankan dan dilestarikan serta dengan pola yang kreatif dan inovatif. Saya mengajak kepada semua pihak untuk ikut serta mengambil peran sekecil apapun untuk membantu mensukseskan program ini,” ajak anggota legislatif, Sofyan.

Menurut Sofyan salah satu yang menjadi perekat anak muda menyukai pada seni budaya yang ada adalah melalui kegiatan even yang nyata bermula dari desa tempat tinggal mereka. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama bagi kalangan generasi muda tergantung bagaimana cara memberikan masukan kepada generasi muda itu sendiri.

“Tentunya dengan cara yang kreatif dan bisa menarik minat dan perhatian mereka karena pada prinsipnya kegiatan Kompang dan seni budaya lainnya ini sepertinya sudah meresap dalam jiwa kita terutama dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat seperti pernikahan, penyambutan tamu dan sebagainya. Ini bisa dimaksimalkan oleh para pemangku kepentingan dengan melakukan sosialisasi, pelatihan atau dengan mengajak mereka untuk ikut serta terutama dalam perekrutan pemain Kompang yang diambil dari anak-anak muda sekaligus sebagai penangkal adanya budaya luar yang tidak sesuai dengan adat resam kita,” terang Sofyan anak watan Bantan ini.

“Pesan kita kepada LAMR Kecamatan Bantan sebagai pelaksana kegiatan ini dilanjutkan di desa-desa yang lain kemarin pendekatannya lebih kreatif dan inovatif dengan melibatkan anak muda bahkan jika perlu para wanita yang mereka sebenarnya banyak juga anggota Kompang di desa-desa yang aktif dengan kompang ini. Tentunya dengan adanya latihan Kompang bersama keliling semakin merekatkan seni budaya ini di tengah-tengah masyarakat,” pesannya.

Ketua Umum DPH LAMR Kabupaten Bengkalis, Datuk Seri H Sofyan Said memberikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan latihan bersama malam tadi. Khazanah budaya yang ada di negeri Melayu ini perlu diberikan dukungan semangat dan semangat kepada anak-anak yang berada di desa Kecamatan Bantan.

“Kegiatan malam ini tidak lepas dari tanggungjawab bersama bagaimana khasanah budaya Melayu malam ini cukup membanggakan bagi kita. Kita berharap kepada desa-desa yang lain juga atau kecamatan-kecamatan yang lain di Kabupaten Bengkalis ini akan dapat mengambil contoh seperti yang dilaksanakan oleh desa di Kecamatan Bantan ini,” kata Datuk Seri H Sofyan Said yang senantiasa memberikan dukungan kepada para penggiat seni budaya yang ada.

Datuk Seri H Sofyan Said memuji menyaksikan tabuhan kompang malam tadi yang sangat meriah. “Dengan adanya kegiatan malam ini kita akan mengasyikkan anak-anak muda kita bergabung dalam kegiatan yang baik sehingga terlepas terhindar dari perbuatan perbuatan yang tidak kita inginkan seperti pengaruh narkoba yang saat ini sedang melanda anak muda kita,” terang Datuk Seri H Sofyan Said pula.(Uje)

Komentar

Berita Terkini