Usai Ke Aceh, Mensos Terbang ke Papua, Memastikan Warga Terdampak Banjir Bandang Menerima Bantuan

harianfikiransumut.com | Jayapura - Memasuki tahun baru 2022, Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak berhenti menjalankan tugasnya untuk menyapa masyarakat dengan berkeliling Indonesia. 

Sebelumnya, diawal 12 Januari 2022 dari Sumatera Utara Mensos terbang menuju Desa perbatasan di Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (13/01/2022).

Kemudian, dari Kalimantan Utara, Mensos lanjut terbang ke ujung barat, tepatnya di Kabupaten Aceh Utara, terus berlanjut ke Kabupaten Aceh Timur dan Kotamadya Langsa serta Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (11/01/2022)., Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 

Dari barat, Mensos dan rombongan bergerak ke ujung timur dan mendarat di Bandara Sentani, Jayapura, Kamis, (13/01) pagi tepatnya ke Kota Jayapura. 

Di dalam perjalanan menuju ke Kota Jayapura tersebut, Mensos juga sempat menemui penerima manfaat di Sukabumi dan Bandung. 

Kunjungan Mensos lebih banyak memasuki lokasi terpencil dengan akses terbatas. Seperti ke Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan. Untuk menuju lokasi tersebut dibutuhkan perjalanan menumpang speedboat dengan melintasi Sungai Sembakung selama hampir tiga jam, kata Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial Republik Indonesia, M. Basri, Jum'at, (14/1).

Mensos juga banyak mendengarkan aspirasi, masukan dan permintaan masyarakat setempat. Seperti di Nunukan, Mensos dengan sabar dan telaten mendengarkan suara warga Desa Atap, Kecamatan Sembakung, dan Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis.

Secara umum, lawatan Mensos ke wilayah-wilayah pelosok tanah air tersebut, terkait dengan kejadian bencana yang intensitasnya cukup tinggi memasuki awal tahun.

Kunjungan Mensos ke setiap daerah yang terdampak bencana banjir bermaksud untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan, ungkap M. Basri.

Dalam kunker ke Jayapura, Mensos mengunjungi lima titik yakni Perumahan Organda Jayapura untuk meninjau lokasi terdampak bencana banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu, dilanjutkan peninjauan lokasi pengungsian dan layanan dukungan psikososial di GOR Trikora.

Lebih lanjut, Mensos Tri Rismaharini melanjutkan kunjungannya ke Asrama Polisi Bhayangkara Jayapura untuk meninjau bencana tanah longsor. Setelah itu menuju posko utama dan menyerahkan santunan ahli waris di GOR Waringin. 

Selama meninjau titik-titik bencana, Tri Rismaharini dapat melihat langsung lokasi kejadian serta banyak mendapatkan informasi dan masukan dari tokoh publik setempat. 

Berdasarkan banyaknya masukan yang diterimanya, Mensos memutuskan untuk membantu masyarakat setempat dengan mendirikan lumbung sosial.

“Saya akan siapkan lumbung sosial di Jayapura. Nanti akan disiapkan lokasinya oleh pak wali kota. Bisa juga digunakan balai diklat (Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial/BBPPKS) Jayapura,” kata Mensos saat mengunjungi Posko Induk Tagana di Jayapura (13/01).Kepada segenap kepala daerah dan masyarakat luas di tanah air, Mensos menyampaikan seruan untuk meningkatkan kewaspadaan, karena  “Dampak global warming ini sangat luar biasa. 

Curah hujan tiap tahun makin tinggi dan menimbulkan bencana seperti banjir dan longsor. Kondisi di Sibolga (kawasan terdampak bencana di Sumatera Utara) juga persis seperti di Jayapura,” katanya.

Mengutip prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Mensos menyatakan intensistas hujan tinggi akan terjadi sampai bulan Maret 2022. 

“Kita tidak boleh lengah dan mewaspadai bila terjadi hujan. Pemerintah daerah dan masyarakat agar terus waspada. Termasuk mereka yang tinggal di di lereng-lereng bukit.

Pemda sebaiknya melakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan yang harus dihindari dan dimana lokasi yang aman,” serunya.

M. Basri mengatakan, bahwa Mensos menekankan pentingnya melestarikan dan mempratikkan kearifan lokal. “Begitu gempa, masyarakat biasanya lari ke atas gunung. Kalau kearifan lokal dikedepankan akan memperkecil jumlah korban jiwa,”. 

Sebelumnya, Kemensos telah mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Jayapura. “Kami sempat mengirim dari gudang di Bekasi sebanyak 2(dua) kali pengiriman. Karena banyaknya jumlah korban penyintas banjir dan longsor,” kata Mensos melalui Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Bantuan yang diserahkan dalam kunjungan kerja Mensos ke Jayapura senilai Rp1.390.539.388, terdiri dari bantuan logistik bencana, santunan ahli waris untuk 7 korban jiwa, sembako 500 paket, alat kebersihan 500 paket, peralatan sekolah 500 paket, kain sarung 500 potong, perlengkapan bayi 50 paket, dan bahan natura.

Kemesos juga menyerahkan penjernih air atau water treatment. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan umum dalam bencana banjir, yakni kurangnya ketersediaan air bersih. “Dengan peralatan water treatment air keruh pun bisa diolah menjadi air siap minum,” ungkap M. Basri mengakhiri penyampaian Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Sementara itu, Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Mensos, atas perhatian dan bantuan yang diserahkan. 

“Terima kasih Ibu Mensos. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat terdampak bencana. Saya juga meminta warga yang bermukim di sekitar lereng gunung agar mengungsi sementara di malam hari,” imbaunya.

Kunjungan kerja Mensos ditutup dengan meninjau dapur umum, lokasi pengungsian dan layanan dukungan psikososial di BBPPKS Jayapura. Di sini, menjadi lokasi pengungsian dari sebanyak 24 KK atau 78 jiwa.

Tiba di Balai, Mensos sudah ditunggu dan disambut dengan antusias oleh anak-anak. Mensos tampak membagikan makanan dan mengajak mereka bergembira dengan bernyanyi dan bermain tebak-tebakan berhadiah.

Kepada petugas balai, Mensos berpesan agar anak-anak mendapat pembinaan misalnya diajari menggambar, atau menulis surat, game sederhana namun game yang mengembangkan pemikiran. Mensos juga akan membantu balai dengan kelengkapan komputer, untuk mengembangkan potensi anak. (Abdul Karim).


Sumber : Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI

Komentar

Berita Terkini