Diguyur Hujan Lebat, 340 Hektar Areal Persawahan Di Paya Meta Terendam

harianfijiransunut.com | Aceh Tamiang - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Tamiang merendam sejumlah permukiman warga dan ratusan  hektar persawahan di desa Paya Meta Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.Rendaman banjir tersebut dipastikan dapat merusak tanaman padi milik petani yang sebagian besar dalam kondisi padi dewasa atau sedang masa pembuahan (bunting).

Silahkan di klik Video dibawah ini

Tanaman padi yang terendam banjir tersebut diperkirakan kurang lebih  mencapai 340 hektar, atau sekitar 90 persen terendam banji," kata Salamun, selaku Ketua Kelompok Tani Harapan Makmur.sekaligus mewakili dari delapan  kelompok tani yang ada di kampung paya meta, kepada media, Minggu, (2/1/2022).

Dikatakan Salamun, banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan tanaman padi kami direndam banjir sudah tiga hari yang lalu. 

Kondisi ini diperparah dengan adanya air susulan datang dari beberapa desa yang berada di sekitar kampung paya meta, sehingga membuat areal persawahan kami menjadi terendam.

Disamping itu, kondisi saluran atau parit milik perusahaan kelapa sawit yang berada di sekitar, juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir, di krenakan kondisi parit tersebut banyak yang tersumbat, dan ini harus menjadi perhatian khusus supaya bisa dilakukan normalisasi, kata Salamun.

Dia berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait serta perusahaan yang memiliki areal disekitar harus segera mengambil langkah cepat untuk  melakukan normalisasi terhadap saluran atau paret yang tersumbat, sebut Salamun sembari berharap agar banjir segera surut.

Ditempat yang sama, Bambang Wardiansyah, sebagai Kasi Pemerintahan Kampung Paya Meta mengatakan, bahwa kondisi banjir yang merendam ratusan hektar areal persawahan ini sudah selama  tiga hari.

Tentunya para petani sangat berharap kepada pemerintah kabupaten Aceh Tamiang melalui dinas terkait bisa memberikan solusi dan langkah yang tepat, sehingga banjir dapat diatasi dan tidak terulang lagi.

Dia juga membenarkan, bahwa kondisi parit milik perusahaan yang berdampingan dengan areal persawahan danyak yang tersumbat, tentunya menjadi penyebab terjadinya banjir, oleh itu, perlu dilakukan normalisasi kembali, agar disaat air hujan turun, air tersebut dapat berjalan lancar dan tidak lagi menggenangi lahan sawah di kampung kami, harap Bambang.


Penulis: Abdul Karim 

Komentar

Berita Terkini