BBAP Seruway Terus Berbenah Untuk Produksi Benih

harianfikiransumut.com | Balai Benih Air Payau (BBAP) di Kampung Baru, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang masih terus berbenah dalam pengelolaan BBAP dan tidak terhenti seperti isu- isu yang berkembang dikalangan masyarakat sekarang ini.

BBAP Seruway tersebut merupakan program prioritas Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang, “ kita akui selama ini aktivitas di BBAP Seruway belum berjalan secara maksimal, tapi aktivitas ada walaupun masih skala kecil,” kata Safuan, Kepala Dinas Pangan, Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (13/1) di kantornya.

Kepala Dinas Pangan dan Kelautan Kabupaten Aceh Tamiang, Sapuan. SP didampingi Kabid Budidaya, T. M. Saleh mengatakan, bahwa Balai Benih Air Payau (BBAP) di Kampung Baru, Kecamatan Seruway itu dibangun oleh Pemerintah Pusat pada tahun 2014.

Saat ini di Balai Benih Air Payau, masih tersedia untuk induk Nila dan Gurami, walaupun tidak sepenuhnya karena masih banyak kendala yang harus dibenahi.Diakuinya bahwa BBAP itu kurang produktif dan tidak seperti yang diharapkan, hal itu dikarenakan masih kurangnya pasilitas pendukung serta terbatasnya SDM ditambah lagi keterbatasan anggaran dalam pengelolaannya.

Dijelaskan, saat ini dalam pengelolaan BBAP tersebut hanya tersedia oleh Empat orang petugas, 1 orang PNS, 3 orang PDPK dan ditambah 1 orang penjaga malam.

Pada tahun 2018 lalu, BBAP tersebut juga pernah berproduksi dan berhasil panen bibit ikan gurami dan nila.

Seiring berjalannya waktu, dua tahun kemudian yakni tahun 2020 kita programkan pembangunan sarana dan fasilitas pendukung seperti pembangunan jalan dan jembatan sebagai akses untuk menuju ke lokasi yang dimaksud, kata Sapuan.

Bahkan di tahun 2020, Balai Benih Air Payau (BBAP) juga pernah mengeluarkan benih ikan Gurami sebanyak 20.000 ekor yang dilepaskan oelh Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang di jembatan Seruway.

Selain bangunan BBAP, pihak dinas juga telah membangun Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang berada di Kampung Tanjung Genteng Kecamatan Kejuruan Muda dan Kampung Tenggulun, sebutnya.

Dijelaskannya, dalam pengelolaan BBAP tersebut yang paling tepat untuk pembenihan adalah benih udang windu, ikan bandeng dan ikan nila salin dan sebagai pendampingnya ikan gurami dan ikan patin, tambahnya.Diterangkannya, pada Januari 2022 ini stok benih tersedia sebanyak 2000 ekor melalui pembesaran Nila Salib dari Benih Mandiri (Benih Hasil Produksi BBAP) yang telah terisi sebanyak 4 petakan.

Keempat petakan itu tersedia benih  sebanyak 2000 ekor, sementara untuk stock calon induk Nila pada Unit Pembenihan sebanyak 350 ekor dan Indukan sebanyak 100 ekor. Sedangkan untuk Calon Induk Gurami tersedia sebanyak 140 ekor.

Ditargetkan, pada tahun 2022 dan kedepannya, produksi benih di Balai Benih Air Payau akan terus ditingkatkan sembari mengatakan kita membutuhkan support anggaran untuk pengadaan Induk, pakan dan obat-obatan serta biaya operasional yang di perkirakan berkisar Rp. 500 juta, ungkap Sapuan mengakhiri, (pakar).

Komentar

Berita Terkini