Informasi yang dihimpun media, Penemuan bayi laki-laki itu berawal, saat Novariana (saksi) sedang duduk-duduk sambil nonton HP di rumah pamannya, sekira pukul 01.00 wib, Minggu, 10 Oktober 2021.
Tak lama kemudian, sekira pukul 01.30. Wib, Novariana mendengar suara tangisan bayi dari arah sungai yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumah pamannya.
Merasa penasaran akan suara tangisan bayi itu, Novariana mencoba mendatangi lokasi tempat berasal suara yang didengarnya.
Sesampainya di lokasi tepatnya di pinggir sungai, ia mendapati seorang bayi laki-laki dengan ari-ari (plasenta) yang masih melekat pada tubuhnya dan terbungkus kain sarung.
Kemudin ia membawa bayi itu ke rumah pamannya dan selanjutnya bayi tersebut dibawa ke rumah salah satu tokoh masyarakat Supri(62) oleh pamannya berserta keluarga.
Berikutnya, sekira pukul 06.00 WIB, Supri langsung menghubungi datok penghulu Kampung Suka Makmur yakni Abdul Latief, Kemudian sekira pukul 07.00 Wib, bayi tersebut diamankan untuk sementara di Kediaman Datok penghulu.
Diperkirakan, bayi tersebut masih berusia satu hari, diduga buah hasil hubungan gelap salah satu warga sekitar yang dibuang karena tidak diinginkan oleh orang tuanya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali melalui Kapolsek Karang Baru, Iptu Suripto saat dihubungi melalui ponselnya membenarkan atas penemuan seorang bayi ditepi sungai.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP), sebutnya sembari mengatakan akan mengabari kembali.
Penemuan bayi laki-laki tersebut juga di benarkan oleh Datok Penghulu Kampung Suka Makmur, Abdul Latief, ketika dihubungi melalui pesan WhatsAppnya.
Laporan : pakar.
