harianfikiransumut.com | Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto disela-sela membesuk Hendrik Alzaini (12th), warga RT/RW 006/003 Desa Palas Jaya, Kecamatan Palas penderita tumor otak, Selasa (21/9/2021).
Saat membesuk Hendrik Alzaini dikediamannya, Bunda Winarni turut didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lampung Selatan Yani Thamrin, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Eka Riantinawati, serta Camat Palas Rika Wati.
Kedatangan Bunda Winarni tidak hanya memberikan semangat dan dukungan moral saja, namun menyerahkan sejumlah bantuan untuk kebutuhan sehari-hari bagi keluarga Hendrik.
Kedatangannya sebagai istri Bupati Lampung Selatan, ia berusaha terlihat tegar di depan Hendrik sembari memberikan sedikit asupan penyemangat untuk Hendrik.
“Hendrik harus sabar dan semangat ya, lekas sembuh. Semoga Allah memberikan kesehatan dan jalan yang terbaik untuk kita semua,” doa Winarni menyemangati Hendrik.
Sebagai Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan ini, bunda Winarni berjanji dan akan berupaya untuk memberikan solusi atas kesembuhan warganya itu.
“Winarni juga agar minta Dinas Kesehatan untuk membantu menemukan solusi secepatnya agar penyakit Hendrik dapat segera ditindaklanjuti sehingga kesehatannya dapat segera pulih kembali,” imbuhnya.
Sementara itu, Siti Amelia selaku ibu kandung Hendrik Alzaini, juga terlihat selalu tegar dalam mendampingi dan merawat putra sulungnya itu.
Siti Amelia juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bunda Winarni atas perhatian dan kepeduliannya terhadap anaknya yang saat ini sedang menderita tumor otak, seraya mengharapkan ulurun tangan dari Ketua TP PKK Kabupaten Lampung Selatan itu.
Perlu diketahui, Hendrik Alzaini, merupakan anak pertama dari dua bersaudara, putra dari pasangan Hendra Sudiro (44) dan Siti Amelia (38), warga RT/RW 006/003 Desa Palas Jaya, Kecamatan Palas.
Hendrik menderita tumor otak sejak berusia 3 tahun lalu, segala upaya telah dilakukan Hendra Sudiro dan Siti Amelia untuk kesembuhan putra sulungnya.
Bahkan, rumah dan tanah ladang miliknya telah habis terjual untuk biaya pengobatan anaknya.
Sebelumnya Hendrik pernah dioperasi dan beberapa kali kemoterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Ia juga pernah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung. Namun tumor itu kembali tumbuh.
Kurun waktu 4 tahun terakhir, keluarga Hendrik berjuang mengupayakan pengobatan Hendrik. Namun karena kondisi ekonomi yang sulit, saat ini orang tua Hendrik hanya mampu melakukan perawatan dirumah saja.
Laporan | Suradi
