harianfikiransumut.com | Aceh Tamiang - Guna membantu masyarakat mengkonsumsi beras sehat, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH.M.Kn mengajak agar para petani padi dapat menerapkan penggunaan pupuk organik bagi tanaman padi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Yunus SP, Rabu, 16 Juni 2021 di Kantornya, bahwa ini merupakan gagasan Bupati Aceh Tamiang yang berkeinginan agar masyarakatnya dapat mengkonsumsi beras sehat.
Yunus menjelaskan, penggunaan pupuk organik pada tanaman padi ini akan menghasilkan padi organik yang tidak sedikitpun menggunakan bahan kimia sintetis baik pupuk dan pestisidanya.
Saat ini kita dari dinas pertanian telah mulai membantu dan mengajarkan petani agar dapat menggunakan pupuk organik yang ada seperti kotoran hewan, ayam, lembu dan Kambing, ucapnya.
Untuk saat ini, untuk tahap awal dalam penggunaan pupuk organik telah diaplikasikan oleh Kelompok Tani Serasi yang berada di Kampung Pahlawan Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.
Kelompok Tani tersebut merupakan contoh atau pilot projects awal untuk penyemangat petani, Dan mereka telah berhasil dalam mengembangkan pupuk organik, bahkan telah mendapatkan sertifikat inofis, sebut Yunus.
Di awal Maret 2021, Kelompok Tani Serasi telah mengaplikasikan pupuk organik tersebut pada tanaman padi dan dinyatakan telah berhasil saat panen, dari sebelumnya hanya 5.5 ton/hektar jadi meningkat menjadi 6.8 ton/hektarnya.
Ini menunjukkan, bahwa pupuk organik dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi.
Menurutnya, keberhasilan dalam mengembangkan padi organik oleh kelompok tani Serasi Kampung Pahlawan juga sudah terbit nomor SNI dari Lembaga Sertifikasi Organik Inofice Bogor, selain itu juga menugaskan langsung salah satu Inspektur Inofice Bogor, Abdurrahman yang juga menjabat Ketua Maporina ( Masyarakat Pertanian Organik Indonesia) Aceh.
Meskipun demikian lahannya harus sesuai dengan SNI 6729 Tahun 2016 yaitu, terkait syarat lahan harus bebas kontaminasi lahan lainnya seperti ada perkebunan kelapa sawit disektar lahan sawah yaitu mencegah masuknya aliran air pupuk non organik, termasuk aliran air persawahannya.
Dijelaskan, dalam penggunaan pupuk organik ini tentunya membutuhkan banyak pihak yang terlibat guna mendukung keberhasil petani, diantaranya, tim ahli swadaya Admansyah Lubis, PPL pertanian, mantri tani, petugas POPT (pengamat organisme pengganggu tanaman) serta Inofis bogor, selaku inspektur Abdurrahman yang juga sebagai ketua Maporina(Masyarakat Pertanian Organik Indonesia) Aceh dan petaninya sendiri.
Dia berharap, bagi petani yang sudah terverifikasi untuk mempertahankannya, karena sertifikat ini hanya berlaku selama 3 tahun dan setiap tahunnya akan di survei line.
Manfaat pupuk organik ini, untuk membantu lahan pertanian dengan menyuburkan tanah dengan berkembangnya mikro organisme tanah dan organiik ini kita bisa membantu masyarakat untuk mengkonsumsi beras yang sehat, ungkap Yunus mengakhiri.
Penulis : pakar