Tinggal Di Gubuk Reot Seakan Luput Dari Perhatian Pemerintah

harianfikiransumut.com | Langkat - Hidup miskin tentulah bukan suatu pilihan bagi setiap orang, akan tetapi kesemuanya itu tidaklah luput dari yang namanya Takdir.


Seperti yang dialami Sogimin (53 th) warga Dusun V Kebun Buah Desa Halaban Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Sumatera Utara.


Lelaki paruh Baya dengan Kondisi Sakit-sakitan didampingi Istrinya Leginem (48thn)hidup bersama 2 Anaknya terpaksa tinggal di Gubuk Reot Berukuran 3X4 meter.


Gubuk berukuran kecil sejak Bertahun-tahun telah menjadi sebagai tempat tinggal dan berteduh keluarga miskinnya.


Namun bukan kecilnya ukuran gubuk yang mereka tempati, akan tetapi Gubuk-gubuk yang menjadi tempat tingal mereka ini, Jauh dari kata layak huni,  bukan hanya berlantaikan tanah dan berdinding tepas, namun  bahagian atap gubuknya terlihat juga bocor.


Bila musim hujan tiba,  penghuni gubuk ini pun  harus mencari tempat yang lebih aman agar tidak basah dari tetesan air hujan.


Lebih mirisnya lagi ketika awak media harianfikiransumut.com Jum.at(7/5/21)

menyambangi Kediaman Sogiman.


Terlihat Sosok lelaki dengan tubuh kurus terbaring lemah di atas ambal Lusuh seadanya yang tak lain lelaki itu Aristiawan (20th) Anak ke 3 dari 5 Bersaudara yang dimiliki Sogiman.


Menurut Sogiman, Aristiawan telah mengalami penyakit sejak lima tahun lalu, sehingga membuat Aristiawan tidak dapat Berjalan.


"kami sudah berupaya untuk mengobati  Aristiawan demi kesembuhannya, kami juga telah mengurus BPJS gratis Dari pemerintah, Namun tidak bisa, tuturnya penuh nada pilu. 


Akhirnya, kami terpaksa mengurus BPJS yang setiap bulannya membayar Iuran Rp. 25.500 tapi pengurusan itu tidak bisa Untuk Aristiawan sendiri "kami 4 orang sekeluarga harus juga didaftarkan dan sekarang iuran BPJS juga telah naik, sambung Leginem.


Dimasa Covid-19 "kami ada menerima Bantuan BST dari pemerintah,  uang itulah yang kami  gunakan untuk

bembayarkan Iyuran BPJS.


Sedangkan Suami saya Sogiman sudah lama tidak dapat bekerja,  dikarenakan Sakit-sakitan, ucap Leginem.


Jangankan untuk mengganti atap Gubuk, untuk makan sehari-hari 

Saja kami dibantu 2 anak kami yang telah berkeluarga, ungkap  Leginem seraya mohon perhatian dari pemerintah akan kondisi keluarganya. 


Penuli : Ramlan.az

Komentar

Berita Terkini