Iptu Razali Sebagai Polisi Teladan Dijajaran Polda Riau

harianfikiransumut.com |PEKANBARU- Iptu Razali Adalah sosok seorang Ayah berusia 54 tahun dengan keluarga sederhana dan memiliki 2 orang anak,  Inspektur Polisi Satu Razali, yang segera bersiap setelah melaksanakan ibadah shalat subuh untuk berangkat melaksanakan tugasnya sebagai polisi lalulintas (Polantas).


Jabatannya sebagai Ps. Kanit Lantas Polsek Pekanbaru Kota Polresta Pekanbaru, dirinya sudah terbiasa datang lebih awal ke kantor, selambatnya pukul 05.30 WIB, Razali sudah berangkat dari rumahnya.


Sikap disiplin telah tertanam dalam dirinya sejak dirinya memutuskan untuk mengabdi sebagai insan Bhayangkara.


Usai mengikuti apel langsung bertugas melakukan penjagaan dan pengaturan lalulintas di kawasan Sukaramai Trade Center (STC), Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru.


Walau Perwira dirinya tak canggung berdiri di jalanan, sambil menggerak-gerakkan tangan dan sesekali meniup peluit. Dan diusianya yang tak lagi muda, semangat Iptu Razali masih membara, dirinya masih cekatan dan luwes. Ia memastikan agar mobilisasi masyarakat berjalan dengan lancar dan aman.


Dengan tegas dia memberhentikan pengendara yang melakukan pelanggaran, namun dengan santun dan humanis, pria kelahiran 1 Desember 1966 ini memberikan teguran sekaligus edukasi kepada pengendara itu.


Dirinya mengingatkan, bahwa apa yang telah dilakukan itu salah dan berpotensi membahayakan diri pengendara itu sendiri, maupun pengguna jalan lainnya.


Suami dari Susmarwanti (seorang ibu rumahtangga) ini tak segan menolonh pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan. Dengan sigap memberhentikan kendaraan, dan menuntun pejalan kaki menyeberang.


Membantu penjual merapikan ataupun mengangkat dagangan, menolong kendaraan masyarakat mogok dan lain-lain tak canggung dilakukan Polisi ini. Begitupun soal kepedulian kesehatan masyarakat, Iptu Razali selalu mengajak masyarakat  penerapkan protokol kesehatan dengan penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.


Jika menemukan ada masyarakat yang tak patuh protokol kesehatan, Iptu Razali menegur dengan juwa kebapakannya. Ia mengingatkan, bahwa penerapan protokol kesehatan merupakan anjuran pemerintah yang harus dilaksanakan.


"Ini demi menjaga diri kita dan keluarga, agar terhindar dari penularan Covid-19, kita harus patuh menjalankan protokol kesehatan”, tutur Iptu Razali.


Tugas mengatur lalu lintas juga dilaksanakan Razali di sore hari saat jam padat lalu lintas.


Terik mentari sore yang masih menyengat, debu jalanan hingga bisingnya lalu lalang kendaraan, tak lagi dihiraukan bapak 2 anak ini.


Ia hanya berkeinginan, masyarakat bisa sampai tujuan dengan lancar, aman dan selamat.


Karena peran dan kontribusinya, oleh masyarakat Razali mendapat julukan sebagai polisi teladan. Banyak masyarakat yang memuji akan sikap dan tindak-tanduknya yang mencerminkan sosok polisi sejati.


Inur, seorang penjual sayur mengaku kerap memperhatikan Iptu Razali saat tengah bertugas.


"Bapak itu murah senyum, tak sungkan menegur. Selama ini yang saya tahu bapak Polantas itu baik," sebutnya, pada Rabu (21/4/2021).


Ia berpendapat sosok Iptu Razali itu cerminan polisi yang sesungguhnya, Polisi yang dikehendaki masyarakat.


"Sekarang saya tidak takut lagi bertemu polisi. Karena ternyata polisi baik dan suka menolong. Itu saya lihat di sosok Pak Razali," ucapnya.


Rico yang berprofesi sebagai tukang parkir bernama Riko mengisahkan pak Polisi Razali juga kerap mengingatkan, agar parkir kendaraan ditata rapi sedemikian rupa.


"Pak Razali itu Polisi baik, sering menasehati kami supaya parkir ditata dengan rapi dan tidak sembarangan. Supaya tidak mengganggu kelancaran lalu lintas, kamipun senang," ungkapnya.


Razali mengisahkan, minatnya menjadi seorang anggota polisi muncul lantaran abangnya yang sudah lebih dulu menjadi Polisi.


"Setamat dari sekolah SLTA dirinya mendaftar Polisi dan mengenyam pensisikan di SPN Sampali Medan tahun 1986/87 lalu. Sampai hari ini, sudah sekitar 34 tahun saya berdinas di kepolisian," ujarnya mengisahkan.


Berangkat dari keluarga sederhana, orangtuanya hanya seorang petani kecil di kampung yang cukup pelosok di daerah Sumatera Barat, dirinya memiliki tekat untuk menjadi orang yang berguna.


Selain aktif di kepolisian, Razali ternyata juga aktif di lingkungan tempat dia tinggal di daerah Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Dirinya dipercaya warga menjadi perangkat masjid setempat, juga dikenal baik dalam bergaul, ramah dan suka menolong.


Razali hidup rukun dan harmonis bersama keluarga kecilnya. Ia hidup bersama seorang istri dan dua orang anak yang selalu setia mendukung dan menyemangatinya.


Razali mengaku, dirinya selalu siap melaksanakan tugas dan amanah yang diberikan dengan baik dan penuh tanggungjawab dimanapun.


Besar keinginannya untuk turut menbantu membangun citra positif institusi Polri, lewat sikap kesehariannya di lapangan, hingga Polisi lebih dicintai dan dipercaya oleh masyarakat.


"Saya bertekad untuk menjalankan tugas dan amanah yang diberikan pimpinan dengan baik dan prnuh tanggung jawab. Saya ingin menjadi sahabat untuk masyarakat," terangnya

(Duliater Srt)

Komentar

Berita Terkini