Aksi Damai Wartawan Aceh Tamiang Sampaikan Empat Tuntutannya

harianfikiransumut.com | Aceh Tamiang - Puluhan wartawan dari berbagai media yang bekerja di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang melakukan aksi damai  di kantor Bupati dan di gedung DPRK Aceh Tamiang, sekira pukul 9.30 Wib, Jum'at 9 Maret 2021.

Aksi damai yang dilakukan atas  tidak di tanggapinya surat permintaan audensi dari para Wartawan sesuai surat nomor : 013/Kop.BW/I/III/2021 tertanggal 08 Maret 2021 oleh Bupati Aceh Tamiang.

Kedatangan puluhan wartawan di kantor Bupati Aceh Tamiang tersebut disambut oleh Asisten 1 bidang Pemerintahan Setdakab Aceh Tamiang, Drs. Amiruddin di dampingi Kabag Humas Agusliayana Devita, S.STP, Kasatpol PP Aceh Tamiang, drh.Asma'i dan dikawal oleh sejumlah personel Polres Aceh Tamiang.

Dalam aksinya, para wartawan menyampaikan tuntutannya dan  meminta kepada Bupati Aceh Tamiang untuk tidak melakukan pemutusan langganan media cetak di setiap SKPK di lingkungan Pemkab Aceh Tamiang, termasuk tidak membeda-bedakan pemberian dana iklan untuk media serta Pemkab Aceh Tamiang dituntut untuk menganggarkan dana  operasional wartawan untuk setiap tahunnya.

Selanjutnya, kepada rekan-rekan media, asisten I bidang pemerintahan, Drs. Amiruddin menjanjikan pertemuan dengan Bupati Aceh Tamiang, H Mursil dapat dilaksanakan setelah ibadah shalat Jum'at.

Setelah menerima penjelasan tersebut, para wartawan kembali  melanjutkan aksi damainya di gedung DPRK Aceh Tamiang dan disambut oleh Ketua DPRK, Suprianto dan Wakil Ketua II DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Nur.

Mewakili para aksi damai, Amnurdani juga menyampaikan orasinya atas rasa kekecewaannya, karena Bupati Aceh Tamiang tidak merespon atas surat audensi yang sudah disampaikan beberapa waktu lalu kepada Bupati Aceh Tamiang.

Bahkan, Amnurdani juga  meminta pimpinan DPRK Aceh Tamiang agar dapat mendampingi para wartawan untuk bertemu dengan Bupati Mursil yang telah dijanjikan pada pukul 14.00 Wib bakda shalat Jum'at.

" Amnurdani menegaskan, Kami tidak ingin di bola-bolain oleh kedua belah pihak yang saling mengalahkan dalam pemangkasan anggaran untuk media, " tegas Amnurdani.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto, ST  secara tegas menyampaikan, bahwa pihaknya bersedia untuk mendampingi para wartawan untuk bertemu dengan Bupati Aceh Tamiang setelah shalat Jum'at nantinya.

Kita mendukung aspirasi yang disampaikan para wartawan Aceh Tamiang dan mari sama- sama kita perjuangkan, " sebut Suprianto sembari di aminkan oleh para peserta aksi damai.

Usai mendapatkan pernyataan pimpinan DPRK Aceh Tamiang, para wartawan mengapresiasi pimpinan dewan yang telah  mendukung tuntutannya.

Kemudian, puluhan wartawan tersebut membubarkan diri dari teras gedung DPRK Aceh Tamiang setelah pimpinan dan wakil Ketua DPRK membubuhi tanda tangannya di Spanduk yang bertuliskan Solidaritas Wartawan Aceh Tamiang.

Sesuai jadwal yang telah dijanjikan sekira pukul 14.00 Wib bakda shalat Jum'at, para wartawan kembali kembali mendatangi Kantor Bupati untuk menghadiri jadwal pertemuan bersama Bupati dan Ketua DPRK  di aula Setdakab Aceh Tamiang.

Dalam pertemuan di aula Setdakab Setdakab setempat, Bupati Aceh Tamiang, H Mursil di dampingi Wakil Bupati T. Insyafuddin, menyampaikan, dalam hal ini saya tidak menyalahkan siapa siapa, tapi marilah kita ambil hikmah dan pelajaran dari aksi damai yang dilakukan insan pers.

Semua persoalan bisa si selesai secara musyawarah dengan komunikasi yang lebih baik dan jika ingin bertemu Bupati tidak harus terjadwal tetapi langsung datang kekantor, bila tidak ada Bupati dapat disampaikan melalui Wakil Bupati Aceh Tamiang, ungkap Mursil.

Ditegaskannya, terkait aspirasi  para Wartawan terutama tentang dana operasional untuk wartawan, tentunya kami harus mencari solusi untuk penempatan anggarannya. " Termasuk juga biaya langganan koran di SKPK," ungkap Bupati.

Saat ini, kondisi APBK Aceh Tamiang sangat memprihatinkan karena terjadinya pemotongan anggaran, termasuk kegiatan-kegiatan SKPK banyak yang di potong akibat refokusing, namun  demikian aspirasi para wartawan tetap di tampung, sebutnya mengakhiri.

Penulis : pakar

Komentar

Berita Terkini