Diduga, Karena Genangan Air Bendungan Sawmil, Sejumlah Tanaman Warga Rusak

harianfikiransumut.com l Langkat - Diduga genangan air dari bendungan Pabrik pengelola Kayu Sawmil di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Sumatera Utara, mengakibatkan sejumlah lahan pertanian warga Halban menjadi terendam..

Hal itu diungkapkan oleh Tukinem (46th) didampingi Suaminya Arifin warga Dusun V Kebun Buah Desa Halaban Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

Dijelaskan, bahwa lahan pertanian miliknya seluas sekitar 1 Rante lebih yang telah ditanami Rambung(pohon karet)
serta 30 pohon mahoni dan pinang menjadi rusak dan mati.

Hal senada juga dialami Ciptung (60 th) warga yang sama, mengatakan bahwa puluhan pohon rambung dan Jati miliknya juga mati, akibat direndam air yang meluap.

Bahkan air dilahan pertanian milik Empat orang petani ini, tidak lagi pernah kering, terlebih pada musim hujan, debit air semakin tinggi karna dibagian hilir alur telah di bendung oleh Perusahaan, sebutnya.

Menurut Arifin sejak awal,bendungan pada paret tersebut sudah dilaporkannya  kepada Kepala
Desa.

Namun, kami diarahkan untuk langsung mendatangi perusahaan, bahkan sudah dua kali kami ke perusahaan untuk minta pertangungjawaban atas rusaknya areal dan tanaman kami, namun kami tidak di perbolehkan masuk oleh petugas Keamanan (Satpam) perusahaan, paparnya.

Kemudian saat di pos itu, kami 
ditemui oleh salah seorang pengawas yang mengaku dari oknum tertentu didampingi oleh  Humas perusahaan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, diakibat adanya pembangunan  jalur Kereta Api, sehingga sangat mengecewakan, kata Arifin.

Padahal, sama sekali tidak ada hubungannya genangan air  dengan timbunan badan jalur rel Kereta Api yang jaraknya jauh dari lahan.

Kami masyarakat kecil,  hendaknya janganlah di perlakukan seperti ini, kami hanya minta diganti Rugi, karena kalaupun air itu bisa dikeringkan tapi pohon yang sudah mati tidak mungkin bisa dihidupkan lagi, sebutnya.

Terkait adanya puluhan tanaman milik warga yang mati akibat genangan air dari bendungan perusahaan pengelola Sawmil,  Kepala Desa Halaban Tamaruddin S.Ag, saat dikonfirmasi harianfikiransumut.com
melalui Telepone selularnya tersambung, namun tidak diangkat, begitu pula di kirim pesan melalui WhatsAppnya  juga tidak berbalas.

Ditempat terpisah Jum.at(12/3/21) Humas Perusahaan, berinisial D  yang  dikonfirmasi melalui Pesan Wthsappnya terkirim, namun hingga berita ini dikirim ke Redaksi Pesan belum juga dibalas.

Pantauan harianfikiransumut.com dilapangan pada Kamis (11/3/21) lalu, akibatnya luas genangan air di sekitar bendungan hingga merambah ke lahan tersebut menyebabkan puluhan tanaman karet milik warga menjadi mati dan mati

Penulis : Ramlan.az

Komentar

Berita Terkini