Runtuhnya Jembatan Kaloy Disebabkan Faktor Tingginya Curah Hujan

harianfikiransumut.com | Aceh Tamiang -  Datok Penghulu Kampung Kaloy sampaikan penyebab runtuhnya jembatan di dusun Tanjung Mulia Kampung Kaloy Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh Tamiang, Jum'at, 19 Februari 2021.

Datok Penghulu Kampung Kaloy, Radiansyah didampingi Kaur Pemerintahan Kampung Kaloy Irwan Efendi kepada harianfikiransumut.com disalah satu cafe di Karang Baru menjelaskan, runtuh bangunan jembatan tersebut disebabkan tingginya curah hujan sehingga derasnya aliran air didalam alur sehingga terjadinya pengikisan dibagian abutmen Jembatan.

Secara teknis, bangunan jembatan tersebut telah diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan juknis dan Spek, namun disebabkan faktor alam yang tidak mendukung, mengakibatkan runtuhnya jembatan.

Disebutkan, Jembatan tersebut dibangun menggunakan Dana ADD tahun 2019 senilai Rp.130 juta dengan volume jembatan berukuran 3 x 4 meter, kemudian pada 20 Oktober 2020 lalu terjadinya runtuh.

Selanjutnya, berselang tiga hari pasca runtuhnya jembatan itu, pada 23 February 2020 kita langsung melaporkannya ke pihak pemerintah melalui Camat dengan tembusan ke Polsek dan Koramil Kecamatan Tamiang Hulu, Inspektorat, DPMK-PP-KB dan Bupati Aceh Tamiang, sebutnya.

Rencananya, di tahun 2021 ini kita akan membangun kembali jembatan tersebut, namun ditahun ini dana desa di prioritaskan oleh pemerintah untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat, terangnya.

Untuk sementara, saat ini warga dusun Tanjung Mulia yang berpenduduk 350 KK tersebut terpaksa menggunakan jembatan darurat untuk melaksanakan aktivitasnya.

Datok juga menyebutkan, sebelumnya pihak kampung telah mengusulkan melalui Musrembang agar pemerintah dapat membangun jembatan di kampungnya, namun hingga saat ini usulan tersebut belum juga terealisasi.

Datok juga berharap kepada pemerintah daerah jika memungkinkan, kiranya dapat membangun jembatan tersebut, baik menggunakan dari dana APBK, OTSUS, APBA sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat setempat.

Mengingat, Jembatan tersebut merupakan akses penghubung bagi warga terlebih dalam mengangkut hasil produksi pertanian untuk meningkatkan perekonomian, tutur Radiansyah sembari mengatakan bahwa warganya telah bersedia menghibahkan tanahnya untuk pembangunan jembatan baru.

Penulis : pakar

Komentar

Berita Terkini