Akibat Banjir, 528 Hektare Tanaman Padi di Aceh Tamiang, Gagal Panen

Akibat Banjir, 528 Hektare Tanaman Padi di Aceh Tamiang, Gagal Panen 

harianfikiransumut.com | Aceh Tamiang -- Tingginya curah hujan  sejak minggu ke empat Desember 2021 hingga minggu ke dua Januari 2021 nyaris  merendam pemukiman warga dan lahan pertanian di 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang.


Banjir di awal tahun 2021 ini merupakan banjir besar setelah tahun 1996 dan 2006. Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menggenangi area pertanian, seperti tanaman padi sawah, jagung, serta tanaman lainnya.


Disebutkan, dari 12 kecamatan yang ada di Aceh Tamiang, terdapat 10 kecamatan yang  mengalami banjir, diantaranya Kecamatan Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Tenggulun, Kejuruan Muda, Kota Kualasimpang, Rantau, Karang Baru, Seruway dan Bendahara.


 Sementara dua kecamatan lainnya yang tidak terlintas oleh genangan banjir yakni Kecamatan Manyak Payed dan Banda Mulia.


Walaupun tidak semua kampung mengalami banjir, namun dari 10 kecamatan tersebut sebagian kampungnya di genangi banjir. 


Genangan air banjir kali ini, tidak separah dialami oleh Kecamatan Bendahara dan Seruway. Karena dua kecamatan tersebut berada dibagian Hilir dan berada pada kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) mengarah ke laut.


Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Yunus, SP melalui Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Pangan (Perlintan) Irwan Hadi, SP diruang kerjanya kepada harianfikiransumut.com, Senin, 25 Januari 2021 mengatakan hasil pantauan dan pendataan yang dilakukan oleh pihaknya,  tercatat ratusan hektar mengalami gagal panen, termasuk padi dan jagung,  sebutnya.


Dijelaskan, jumlah keseluruhan  luas lahan pertanian yang terendam banjir di delapan kecamatan tersebut mencapai 1.218 hektare, masing-masing 1.163 hektar tanaman padi dan 55 hektar tanaman jagung. 


Sementara lahan padi yang dinyatakan gagal panen seluas 528 hektare, ungkap Irwan Hadi.


“Saat ini kami masih pantau perkembangananya, tapi dipastikan seluas 528 hektare tanaman padi itu sudah gagal panen,” tegasnya.


Dirincikannya, luas areal pertanian tersebut masing - masing Kecamatan Bendahara seluas 565 hektare padi, Kecamatan Seruway seluas 73 hektare padi serta jagung seluas 1 hektare. " Kecamatan Bendahara tanaman padi gagal Selanjutnya, untuk seluas 380 hektare," sebutnya.


Kemudian Kecamatan Seruway terdapat 73 hektare tanaman  padi dan yang gagal panen  seluas 37 hektar. Kecamatan Tenggulun luasan tanaman padi 104 hektare dan jagung 28 hektare. 


Kemudian, Kecamatan Kejuruan Muda luas tanaman padi seluas 32 hektar, Karang Baru seluas 51 hektare dan yang gagal panen atau puso seluas 20 hektare.


Untuk Kecamatan Rantau luas tanaman padi seluas 223 hektare dan yang mengalami gagal panen atau puso sekitar 60 hektare. Sedangkan untuk Kecamatan Sekerak tanaman jagung seluas 26 hektare. 


Sementara Kecamatan Bandar Pusaka tanaman padi seluas 85 hektare dan mengalami puso seluas 31 hektare.


Menyikapi hal ini, pihaknya telah melaporkan kondisi petani yang  mengalami kerugian atau gagal panen akibat terendam banjir ke Dinas Pertanian Propinsi Aceh, kata Irwan Jadi.


" Terkait kondisi ini, Kita sudah melaporkannya ke Dinas Pertanian Provinsi Aceh bahkan ke pusat, agar petani yang mengalami kerugian akibat gagal panen mendapatkan bantuan cadangan benih.," sebut Irwan Hadi mengakhiri.


Penulis : pakar

Komentar

Berita Terkini