Petani Kopi Menangis, Ratusan Massa Dobrak Gedung DPRK Bener Meriah

 

fiksumNews.com : Bener Meriah - Aksi ratusan massa yang tergabung dan menamakan dirinya Petani Kopi Menangis (PKM) mendatangi gedung DPRK Bener Meriah, Senin (19/10/2020).

Massa tersebut menuntut pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah untuk segera membentuk qanun menyangkut komoditi kopi.

Bahkan massa juga mendesak pemerintah daerah agar berkoordinasi bersama para koperasi, investor, dan eksportir kopi yang ada di Kabupaten Bener Meriah untuk mengurus permasalahan kopi yang selama ini tengah melanda petani kopi bener meriah, dari sisi harga jual kopi.

Dalam orasinya, Koordinator Aksi Petani Kopi Menangis (PKM) Nasri Gayo menyatakan, kehadiran mereka ke gedung DPRK Bener Meriah untuk menanyakan terkait tangung jawab Eksekutif dan Legislatif terkait nasib petani yang ada di Kabupaten Bener Meriah.

Selama ini Eksekutif dan Legislatif terlalu abai dan kurang memperhatikan nasib petani yang ada di kabupaten bener meriah, kata Nasri.

Justru itu, massa yang tergabung dalam Petani Kopi Menangis (PKM) Kabupaten Bener Meriah meminta keseriusan pemerintah daerah untuk segera membentuk qanun menyangkut komoditi kopi, ulang Nasri.

Kendati demikian, massa tersebut belum bisa menemui perwakilan rakyat itu lantaran pihak eksekutif dan legislatif sedang melakukan rapat paripurna pembahasan rancangan KUA-PPAS APBK tahun 2021.

Para pendemo tetap mendesak seluruh anggota DPRK Bener Meriah untuk keluar dari gedung untuk menemui massa yang berada di depan pintu gerbang gedung DPRK setempat.

Namun terlihat para aksi pendemo itu tampak di hadang oleh garda terdepan dari satpol PP dan Satuan Polres Bener Meriah.

Setelah menunggu hampir 2 jam, para pendemo tersebut diberikan ruang untuk bertemu dengan Ketua DPRK Bener Meriah Mohd Saleh, dan massa dipersilahkan duduk di lobi karena seluruh anggota dewan tengah mengadakan rapat paripurna pembahasan rancangan KUA-PPAS APBK 2021.

Usai sidang rapat diskorsing, ketua DPRK Bener Meriah Mohd Saleh dan anggota dewan lainnya menemui para massa Aksi Petani Kopi Menangis (PKM) untuk membicarakan masalah tuntutan dari massa itu.

Perwakilan koordinator aksi massa Petani Kopi Menangis (PKM) Nasri Gayo menyatakan, petani kopi bener meriah mendesak agar pihak pemerintah daerah tentunya eksekutif dan legislatif untuk segera mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia perihal tentang akan di belinya Kopi Gayo 1  Triliun, mengingat saat ini masyarakat yang mayoritasnya petani kopi terkena imbas dari pandemi Covid-19, kata Nasri.

Tidak hanya itu saja, poin-poin tuntutan massa aksi yang mengatasnamakan Petani Kopi Menangis (PKM) diantaranya ;

1. Meminta peran pemerintah daerah dalam mengatasi harga kopi dimasa panen raya.

2. Perjelas janji Presiden untuk membeli Kopi Gayo.

3. Perjelas proses pembangunan taman harmoni yang terbengkalai.

4. Perjelas keberadaan Kartu Petani Mulia disaat Pandemi.

5. Mendesak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk segera membuat Qanun tentang Kopi Gayo.

6. Mendesak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk membatasi zat kimia yang dapat merusakkan cita rasa kopi dan kwalitas Kopi Gayo.

7. Mendesak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk membuat peraturan tentang penggunaan senapan angin yang digunakan untuk menembak burung yang bermanfaat bagi tanaman kopi.

8. Mendesak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk duduk bersama dengan pihak terkait dalam persoalan penebangan hutan untuk pembukaan lahan baru.

9. Mendesak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk menertibkan rentenir.

10. Mendesak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk duduk bersama dengan pihak koperasi, pihak investor, dan pihak eksportir kopi untuk pemasaran kopi gayo.

Demikian poin-poin dari tuntutan para pendemo yang mengatasnamakan Petani Kopi Menangis (PKM).

Menanggapi tuntutan Massa PKM, Ketua DPRK Bener Meriah Mohd Saleh mengatakan pihak legislatif akan berkoordinasi kembali dengan pemerintah daerah terkait hal ini. 

Nanti hasilnya akan kita sampaikan kembali, terang Saleh secara singkat. (DS)

Komentar

Berita Terkini