"Selamat Datang Pak Plt Gubernur Aceh, Inilah Kondisi Kampung Kami Pak"

fiksumNews.com – Aceh Tamiang : Sekelumit kalimat diatas, menggambarkan duka terdalam bagi warga Kampung Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Sebab jalan yang menghubungkan Kampung Babo ke Kecamatan Simpang Jernih Aceh Timur bak kubangan lumpur dan sulit untuk dilalui.

“Hari ini, kami terperanjat serta sangat berterima kasih kepada bapak Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Pemerintah Aceh, Nova Iriansyah yang memenuhi asa kami dan meninjau langsung rencana pembangunan jalan poros tengah yang menghubungkan Aceh Tamiang – Aceh Timur.

Bapaklah orang yang pertama mengunjungi kampung kami,” sanjung Sekretaris Mukim Sangka Pane, Ashari Kasim kepada fiksumNews.com, Sabtu, (12/9).

Sangat beralasan, Plt Gubernur Aceh mendatangi rakyatnya di kabupaten paling Timur Aceh. Apalagi jalan poros yang menghubungkan Aceh Tamiang – Aceh Timur masuk didalam program Multi Years Contract (MYC) tahun jamak Aceh Hebat.

Ashari mengatakan, sejak 1925 lalu berdirinya Kampung Babo  atau kurang lebih 95 tahun, masyarakat tidak pernah  menikmati jalan bagus di daerahnya, terlebih-lebih jalan yang beraspal.

Namun asa mereka mulai terobati dengan janji pemerintah, ketika Gubernur Aceh Ibrahim Hasan pada tahun 1985 mencanangkan 10 jalan terobos dipedalaman Aceh, termasuk salah satunya poros jalan yang menghubungkan Aceh Tamiang – Aceh Timur sepanjang 65 kilometer.

Di kisahkannya, tahun berganti dan Gubernur Aceh pun beralih, dari Ibrahim Hasan ke Symasuddin Mahmud, dan program itu berubah menjadi 10 jalan terobos. Juga masyarakat pedalaman Aceh Tamiang belum menikmati jalan yang bagus.

Lalu beralih ke Abdullah Puteh, program jalan itu berubah lagi nama menjadi Ladiagalaska, karena terlalu banyak mendapat protes dari aktifis lingkungan, hingga jalan itu menjadi terbengkalai pembangunannya.

Dan pada akhirnya, ditangan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah-lah 11 sekmen jalan poros tengah yang masuk program MYC (Aceh Hebat) berhasil dilaksanakan dan akan tuntas pada akhir 2021 mendatang. 

“Saya kira, ini rahmat Allah, 95 tahun kami hidup dijalan yang berkubang dan berdebu, Terima kasih bapak Nova,” kata Ashari terharu.

Ashari menjelaskan, jalan poros tengah program Aceh Hebat tersebut sangat diperlukan, sebab merupakan lintas utama dari dan ke Aceh Tamiang menuju Simpang Jernih, Aceh Timur, untuk peningkatan ekonomi.

“Bagaimana tidak, hasil komoditi yang selama ini tidak mencapai qualitas, bisa terpenuhi. Sebab jalannya sudah beraspal, selain mempersingkat waktu, hasil komoditi masyarakat tidak membusuk. Terutama buah kelapa sawit.

Jika di musim penghujan, bisa sehari atau dua hari masyarakat mengeluarkan komoditi, akibat jalan yang berkubang, ketika sampai di penjualan, kualitas pun menurun, harga juga ikut menurun,” tegasnya.

Dingkrak Hasil Produksi dan Ekonomi.

Hal yang sama juga disampaikan Datok Penghulu (Kepala Desa) Kampung Babo, Paimin, selain mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, juga mampu mendongkrak produksi hasil bumi didua lintas Kabupaten.

Apalagi kedepan, jalan poros  tersebut sudah beraspal, “Saya yakini, 3 tahun kedepan peradaban masyarakat Babo berubah, pertumbuhan ekonomi baru akan tumbuh dan berkembang didua wilayah Kabupaten berbeda,” kata Paimin penuh yakin.

Selain itu, mempersingkat jarak, waktu tempuh, digambarkan kalau 7 tahun lalu, masyarakat Babo yang akan ke Kota Kualasimpang butuh waktu 2 sampai 3 jam diperjalanan, kalau tidak bergumul dengan debu pasti dengan lumpur, sebutnya.
“Kini, kita harus berterima kasih kepada pak Plt Gubernur Aceh,  Nova Iriansyah. 

Berkat perjuangan beliau jalan tembus poros tengah program Aceh Hebat bisa dilaksanakan. Jangan pernah bosan perhatikan kami disini pak, Terima kasih, telah peduli dan berkenan untuk berkunjung ke Kampung Kami” pungkas Paimin. (pakar).
Komentar

Berita Terkini