Sang petahana sosok yang dicintai rakyat Simalungun harus kandas ditengah perjalan, harapan dan cita-citanya untuk sebuah pengabdian ditanah habonaro do bona tak mampu Ia wujudkan.
Sejuta cara sudah ia lakukan demi kewibawaan dan harga diri untuk negeri yang Ia cintai, tanah betuah yang memiliki nilai histori, selama 35 tahun Ia abdikan dirinya menata dan membangun negeri Simalungun yang begitu Ia cintai.
Saat di temui awak media, Amran Sinaga membenarkan soal Dirinya gagal maju di Pemilihan Kepala Daerah Simalungun 9 Desember 2020mendatang. Rabu (10/09/2020)
Dia mengatakan, "Dua Partai Pengusung yaitu PPP yang hanya 2 kursi dan Perindo 4 kursi tak memenuhi jumlah 10 kursi sebagai syarat untuk maju dipilkada, kata pak Amran.
Lebih jauh Ia menambahkan, "saya melihat komitmen Partai yang ada saat ini hanya melihat kemampuan finansial dari si calon, meski kita memiliki ektabilatas tinggi, disenangi dan dicintai masyarakat, juga punya barisan massa pendukung yang besar tidak menjadi jaminan Partai menerima si calon tersebut.
"inilah yang terjadi pada saya, sambung Amran, "dari awal kita sudah berjuang mendaftar dari Partai ke Partai, bukan karna saya ngk punya dana, tapi saya melihat ada konspirasi terselubung yang dengan sengaja menjegal saya untuk ikut serta di pilkada Simalungun. Katanya.
"barisan besar massa pendukung saya harus menelan pilpahit, kenyataan yang kami terima tak seindah janji yang utarakan para pengurus Partai, hanya seremonial belaka, itulah kenyataan yang ada saat ini. Kata Pak Amran.
"sejauh ini saya belum menunjukkan arah politik, kemana barisan pendukung Amran Sinaga saya arahkan, tapi yang jelas diantara calon-calon Bupati Simalungun yang sudah medaftar di KPU belum menunjukan etos program kerja yang sama dengan perogram kerja saya, saat ini saya masih memantau dan melihat diantara calon yang ada, jika nanti ada yang sesuai dengan program kerja yang sesuai konseb saya, secara terbuka akan saya arahkan barisan pendukung Amran Sinaga untuk bergabung, kata pak Amran (Aziz)
