Begini Penjelasan Pihak BUMD, PT. JMI dan Organda Aceh Tengah terkait Tudingan "Bermain Licik"

Keterangan Foto : 
Dari Kiri : Humas PT. Jaya Media Inter Nusa Daman, Tengah : Direktur BUMD Munzir, dan Perwakilan Organda Aceh Tengah

fiksumNews.com - Takengon : Terkait apa yang ditanyakan oleh aktivis Linge Badri tentang adanya  persekongkolan antara Dirut BUMD PD. Pembangunan Tanoh Gayo, PT. Jaya Media Internusa dan Organda Aceh Tengah, angkat bicara.

Direktur BUMD Pembangunan Tanah Gayo Drs. Munzir MM, perihal tudingan yang di lontarkan oleh salah satu aktivis Linge Badri,  kepada wartawan Senin (14/9/2020) menjelaskan sejak berdirinya pabrik tersebut, pihak dari PT. Jaya Media Internusa telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Shabela untuk ijin beroperasinya pabrik getah itu.

Bupati memangil saya selaku kepala BUMD untuk bekerja sama dalam hal Getah, kata Munzir.

"Karena selama ini getah pinus sering dibawa keluar daerah, dengan adanya pabrik getah pinus di wilayah Aceh Tengah, setidaknya petani getah pinus di daerah Gayo termotivasi mengolah lahan mereka sekaligus dapat memasok getah pinusnya ke pabrik yang telah dibangun," ujar Munzir.

Lanjutnya, sebelum pabrik getah itu beroperasi, PT Jaya Media Internusa itu sendiri telah melakukan negosiasi dengan Pemerintahan Daerah sekaligus mengurus ijin di Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Satu Pintu di provinsi,

"Jadi tidak ada permainan antara Pemerintah Daerah, BUMD Aceh Tengah dengan pihak PT Jaya Media Internusa," tegasnya.

Saat disinggung persoalan limbah, Humas PT Jaya Media Inter Nusa Daman menjelasan, terkait limbah getah pinus saat ini sudah ada UKLPL, dan semua unsur terkait telah dilibatkan dalam seminar UKLPL. Karena rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup untuk pembangunan pabrik getah pinus itu harus ada UKLPL.

Setelah UKLPL di buat, waktu di dan uji coba tidak memenuhi standar mutu, sehingga pabrik getah pinus itu di tutup sementara, sesuai instruksi dari Dinas Lingkungan Hidup agar dapat disempurnakan kembali Ipalnya, setidaknya air yang keluar standar mutu dan itu sedang di kerjakan oleh pihak PT Jaya Media Inter Nusa, dan insyaallah dalam tahun ini juga Ipal itu keluar dari provinsi, ujar Daman.

Daman menyatakan, pihak perusahaan tidak pernah membuang limbah dimalam hari kealiran sungai, itu fitnah sebagaimana tudingan Badri, "cetusnya.

Begitu juga dengan Ketua ORGANDA Aceh Tengah Junaidi menyatakan, pihaknya belum pernah mengangkut getah pinus ke luar daerah, jangan asal main tuding saja, katanya.

Junaidi, menyatakan jangan gagal paham kalau tidak tau persoalan, jelasnya, sembari menyatakan bahwa dirinya selaku ketua mau bekerjasama sebagai mitra, BUMD dan PT. Jaya Media Internusa, jelasnya. (DS)
Komentar

Berita Terkini