Jembatan tua berumur puluhan tahun itu adalah bangunan jaman kolonial Belanda, hingga detik ini belum pernah tersentuh perbaikan oleh Pemkab Simalungun.
Kepada awak media FiksumNews.com Simalungun, Bonauli Rajagukguk Ketua Praksi Gerindra Simalungun angkat bicara, menurutnya, "Kerusakan jembatan tua itu pastinya disebabkan banyak faktor, imbuhnya.
1. Faktor usia, kita tau puluhan tahun jembatan itu tak pernah ada diperbaiki, mungkin hanya lantainya saja yang diganti. Sementara besi penahan sudah keropos di makan waktu.
2. Faktor truk bermuatan, kita juga tau dan sering mendengar jembatan tua itu seringkali dilintasi truk bermuatan over tonnase, perkebunan AFD III PTPN IV unit Balimbingan ada diatasnya.
"Pastinya setiap hari mobil-mobil bermuatan kepala sawit milik PTPN IV unit Balimbingan sangat mempengaruhi, belum lagi mobil truk milik pengusaha tempatan, mobil loging yang dulunya kerap melintas disana, kata Bonauli Rajagukguk.
Dia menambahkan, "minimnya perawatan yang dilakukan pihak perkebunan PTPN IV unit Balimbingan menambah parah kerusakan jembatan tua itu.
"melalui Media ini, lanjut Bonauli, "karna itu jalan Pemkab Simalungun maka saya minta kepada Dinas PUPR Simalungun segera bertindak melakukan perbaikan, sebelum jembatan itu benar-benar runtuh dan memakan korban jiwa. Kata Bona.
"saya juga akan menyampaikan kepada pihak Perkebunan PTPN IV Unit Balimbingan agar pihak perkebunan BUMN itu lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya, dana CSR seharusnya bisa menyelesaikan perbaikan jembatan tua itu, saya sudah koordinasi dengan Pangulu Nagori Tangga Batu agar mengirimkan proposal kepihak perkebunan maupun Pemkab simalungun, pastinya saya akan mengawal proposal yang sudah dikirimkan nantinya, kata Bona.
Lebih jauh Bona menambahkam, "jika tak ada tanggapan dari instansi terkait soal kerusakan jemabatan tua di Nagori Tangga Batu, Kecamatan Hatonduhan, "saya akan menggelar rapat terbuka bersama Pangulu, Pihak Perkebun maupun pihak PUPR Simalungun kedepannya, pungkasnya. (Aziz)
