BUMA Papua Gelar Acara Syukuran Ekspor Kayu Merbau Olahan.

fiksumNews.com : Jayapura - Badan Usaha Milik Adat (BUMA) Papua yang dirintis oleh Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Propinsi Papua melaksanakan acara syukuran atas terlaksananya ekspor perdana Kayu Merbau Olahan, Rabu (5/8/2020) di Kampung Harapan Sentani, Jayapura, Papua.

Di kesempatan itu, Staf Ahli Utama Kantor Presiden Dr Lenis Kogoya MHum menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua dan Bupati Jayapura beserta jajarannya karena telah memberikan dukungan kepada PT Lanny Inabua (Milik Orang Papua Asli) untuk ikut bersaing dalam usaha kayu di dunia internasional.

“Bisnis Kayu olahan, yang sah dan legal secara hukum telah beroperasi di Papua. Nantinya, Perusahaan ini akan menjadi ikon yang positif bagi Orang Asli Papua (OAP). Artinya, bahwa Orang Asli Papua satu per satu telah memulai usaha di berbagai bidang, dibina secara kasih hingga dapat bersaing secara sehat,” sebut Lenis.

Disampaikan Ketua LMA Propinsi Papua ini, di dunia bisnis kayu olahan, ini kali pertama OAP memulai kiprahnya sampai ke tingkat internasional, maka diharapkan dapat menyusul di bidang lainnya bahkan bidang usaha apa saja.

“Jadi, janganlah sekali-kali pesimis karena kita pasti bisa. Mari kita kejar Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Papua, yaitu Papua Mandiri Sejahtera,” ajak mantan Staf Khusus Presiden ini.

Staf Ahli Gubernur Papua Paskalis Netep SH yang turut hadir dalam acara syukuran ekspor Kayu Merbau Olahan perdana itu mengatakan bahwa tanah dan hutan di Papua adalah pemberian Tuhan. Tuhan memberikan kelimpahan selama ini, tapi OAP hanya sebagai penonton saja.

“Hari ini saya merasa sangat bangga Badan Usaha Milik Adat yang dikelola oleh PT Lanny Inabua dapat memulai kiprahnya. Nama PT ini mengandung arti “mengasihi orang miskin” dan Perusahaan ini adalah milik Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua. Akhirnya, kita bisa bersaing sebagai pengusaha kayu yang sah dan Legal. Dan mengekspor dari kampung Harapan Sentani ini ke luar negeri,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua yang ikut hadir dalam kesempatan itu memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Lenis Kogoya untuk dapat membina BUMA.

“Kita sangat mendukung putra daerah bisa bersaing dalam usaha kayu ini dan menjadi contoh yang terbaik demi kemajuan ekonomi tanah papua. Dan waspada juga terhadap bahaya Narkotika di Tanah Papua, apalagi bagi kalangan muda harus menjaga diri,” imbuhnya.

Pangdam VII/Cenderawasih yang diwakili Staf Khusus mengaku merasa bangga atas terbentuknya Badan Usaha Milik Adat tersebut, apalagi telah melewati semua tahapan proses perijinan sampai akhirnya dapat melaksanakan acara ekspor perdana hari ini.

“Bisa ekspor perdana. Kayu olahan Orang Asli Papua. Kami tetap mendukung sepenuhnya Papua, maka Papua harus bangkit pemulihan ekonominya berbasis keadilan dan bukan hanya pengolahan kayu, tapi di semua bidang seperti perikanan, peternakan dan perkebunan,” pungkasnya.

Sementara itu, Manager Operasional PT Lanny Inabua Panus Wenda mengucapkan terima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang telah memberikan ijin paspor PT Lanny Inabua, sehingga sejak tanggal 5 Agustus 2020 PT Lanny Inabua bisa ekspor perdana kayu olahan. 

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada  Gubernur Papua dan jajarannya karena ikut mendorong serta memberikan kemudahan sehingga semua perijinan berjalan dengan baik, terkhusus kepada Bupati Jayapura dan jajarannya atas dukungannya kepada kami sehingga semua berjalan dengan baik.

Harapan kami ke depan, BUMA ini dapat didukung penuh agar perusahaan daerah dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi Orang Asli Papua,” tandasnya.

Acara syukuran ditutup dengan acara makan khas Wamena (Albed)
Komentar

Berita Terkini