Mulyadi Ketua GMNI, Minta Bupati Shabela Copot Kadis Kesehatan Aceh Tengah

fiksumNews.com : Takengon - Lumpuhnya sistem pelayanan puskesmas ketapang terhadap masyarakat yang ingin berobat membuat masyarakat di sana merasa geram dan kecewa. Betapa tidak, salah seorang  nenek warga ketapang linge, Bidah yang berusia 87 tahun itu mengalami muntah dan BAB berdarah.

Sehingga, pihak keluarga membawa si nenek tersebut ke puskesmas setempat, yaitu Puskesmas Ketapang Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Jumat (3/7/2020). Sayangnya, tenaga medis kesehatan tak seorangpun yang berada di sana.
Anak kandung dari Nenek Bidah, Salami (45) kepada media ini menuturkan, dirinya telah datang dan membawa Ibunya (Bidah-Red) ke puskesmas Ketapang Linge untuk berobat namun kosong, katanya.

Bahkan, Salami mencoba meminta mobil ambulance untuk membawa Ibunya yang sedang sakit parah ke Takengon. Alih - alih, pihak puskesmas mengatakan mobilnya rusak, sementara dirinya sudah menunggu ambulance dari jam 06.00 WIB pagi hingga sampai dengan jam 12.00 WIB siang, tetapi mobil ambulance yang di nanti oleh Salami tak kunjung tiba.

"Saya tadi sudah meminta mobil ambulance puskesmas, tapi orang puskesmas enggak mau, enggak ada sopirlah, dokternya di takengonlah. Bahkan sewaktu saya tiba di Puskesmas Ketapang Linge, tak ada seorangpun berada di sana, baik Kepala Puskesmas, Dokter, Bidan, Perawat, atau tenaga kesehatan lainnya, ungkap Salami dengan nada kesal.

Sementara itu, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Kab Aceh Tengah, Mulyadi, angkat bicara terkait kekosongan tenaga medis di Puskesmas Ketapang Linge Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, yang membuat rugi masyarakat linge, mulyadi mengatakan hal ini harusnya tidak terjadi.

Justru itu merupakan keteledoran Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah Jayusman, yang tidak becus mengatur bawahannya, kecam Mulyadi.

Seharusnya, di puskesmas mesti ada tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat dan bidan yang piket disana.

Setidaknya masyarakat setempat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Bukankah selama ini pemerintah sudah membuat rumah dinas, jadi tidak ada alasan tidak ada orang di puskesmas
karena ini meyangkut nyawa manusia, tandas Mulyadi.

Untuk itu, Mulyadi meminta Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar harus menindak tegas. Bila perlu segera mungkin mencopot jabatan Jayusman dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah.

Karena Jayusman telah gagal menjalankan tugasnya selaku pimpinan, serta motivasi terhadap bawahannya akan pemberian pelayanan kesehatan untuk masyarakat linge, dan itu sudah jelas hanya isapan jempol semata, Ujar Ketua GMNI Aceh Tengah itu.

Karena kejadian ini sangat memalukan dan mencoreng citra Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, dalam hal ini pelayanan kesehatan tentunya. Untuk itu, Bupati masih bisa menunjuk orang-orang yang serius memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.

"Kita berharap semoga kejadian ini tidak terulang lagi, karena pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di kabupaten Aceh Tengah harus prima dan utama," tutur Mulyadi mengakhiri. (Das)
Komentar

Berita Terkini