1. Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.
2. Kompolnas juga memberikan nama nama calon Kapolri sebagai usulan kepada Presiden.
6 Bulan Sebelum Masa Pensiun Idham, IPW Embuskan 8 Nama di Bursa Kapolri. Delapan nama tersebut yakni:
1. Komjen Rycko Amelza (Kabaintelkam),
2. Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam),
3. Komjen Boy Rafly Amar (Kepala BNPT),
4. Komjen Listyo Sigit (Kabareskrim),
5. Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri).
6. Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya),
7. Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jateng),
8. Irjen Fadil Imran (Kapolda Jatim
FORMASI RIAU melihat, ada baiknya Bapak Presiden Jokowi mempertimbangkan Pak Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si. Kapolda Riau saat ini untuk diusulkan menjadi Kapolri.
Direktur FORMASI RIAU Dr. Muhammad Nurul Huda, SH. MH memandang, Pak Irjen Agung juga mempunyai prestasi yang baik dalam pencegahan karhutla di Riau. Selain itu, Pak Irjen Agung juga telah banyak berhasil membekuk dan memutus jaringan bandar narkotika lintas provinsi dan antar-negara.
Karena itu, menurut FORMASI RIAU tidak ada salahnya Juga Kapolri pengganti Pak Idham nanti diisi oleh seorang polisi Bintang Dua yang berhasil menangani persoalan lingkungan terutama terkait karhutla (kebakaran hutan dan lahan) serta berhasil memberantas Narkotika jaringan lintas provinsi dan internasional.
Lagipula, dalam sejarahnya, Kapolda Aktif dari Riau belum pernah dipilih sebagai Kapolri. Tidak ada salahnya juga Bapak Presiden Jokowi mempertimbangkan Pak Irjen Agung sebagai Kapolri dengan keberhasilannya mencegah Karhutla.
